Kondisi saat ini sudah mulai pulih, seperti sebelum pandemi COVID-19Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang mencatat bahwa penutupan kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur akibat kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu tidak mengganggu kunjungan wisata di Kota Malang. Ketua PHRI Kota Batu Agoes Basoeki di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Malang selama masa penutupan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut, banyak diarahkan untuk wisata perkotaan. "Tidak seberapa berpengaruh (penutupan Bromo). Karena dari pihak travel bisa menghandel, bisa mengalihkan tujuan wisata wisatawan," kata Agoes. Agoes menjelaskan, wisatawan yang saat itu memiliki rencana untuk berkunjung ke Gunung Bromo pada 6-18 September 2023 tersebut, banyak diarahkan ke sejumlah destinasi wisata lain yang ada di wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang. Menurut dia, wisatawan tersebut diarahkan ke berbagai destinasi wisata di wilayah Kota Malang seperti kawasan Kayutangan Heritage, Kota Batu dan Candi Singosari serta Candi Badut yang berada di wilayah Kabupaten Malang. "Kita arahkan ke wisata perkotaan dan ke Kota Batu. Tapi memang akhirnya mereka juga tertarik untuk berwisata ke kawasan Kayutangan, Candi Singosari, Candi Badut dan lainnya," ujarnya. Ia menambahkan, secara garis besar pada September 2023, tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Malang berkisar pada angka 70 persen untuk hari normal. Sementara pada saat akhir pekan, tingkat okupansi meningkat menjadi 80-100 persen. "Okupansi 70 persen saat weekday. Untuk akhir pekan, ada yang mencapai 100 persen. Hotel-hotel rata-rata penuh saat akhir pekan," katanya. Tingginya tingkat okupansi di wilayah Kota Malang tersebut, bukan hanya ditopang oleh adanya kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri saja. Melainkan juga ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan dan berbagai perusahaan di Kota Malang. "Kondisi saat ini sudah mulai pulih, seperti sebelum pandemi COVID-19," katanya. Sebelumnya, pada 6-18 September 2023, kawasan wisata Gunung Bromo harus ditutup total akibat kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran tersebut terjadi pada 6 September 2023, karena ulah pengunjung yang menggunakan suar untuk pengambilan gambar. Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Agustus hingga September 2023, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana. Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing. Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar. Baca juga: Pemulihan ekosistem Bromo akibat kebakaran butuh waktu hingga 5 tahun Baca juga: Kawasan Bromo dikunjungi ratusan wisatawan dibuka pascakebakaran Baca juga: Beri waktu sejenak untuk Bromo memulihkan diriPewarta: Vicki FebriantoEditor: Ahmad Buchori COPYRIGHT © ANTARA 2023