Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Efisiensi Anggaran Berimbas pada Industri Perhotelan

bantenraya.co | SERANG Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mulai berdampak pada industri perhotelan di Kota Serang, Banten. Pengurangan anggaran tersebut berpotensi menurunkan omzet hotel secara signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri perhotelan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Kota Serang, Indah Siti Rezeki, menyatakan bahwa efisiensi anggaran mempengaruhi tiga sektor utama, yaitu keberlangsungan karyawan, setoran pajak, dan perekonomian UMKM yang bergantung pada sektor perhotelan.ADVERTISEMENTSCROLL TO RESUME CONTENT “Dengan adanya efisiensi anggaran, otomatis kegiatan pemerintah yang biasa digelar di hotel akan berkurang. Jika pendapatan hotel menurun, maka setoran pajak juga ikut berkurang. Selain itu, UMKM pun terkena imbas karena hotel biasanya memesan bahan makanan dari mereka,” ujar Indah, dikutip Selasa (25/2/2025). Selain berkurangnya kegiatan pemerintah, Indah juga mencatat adanya penurunan jumlah tamu dari Jakarta. Ia menduga kebijakan efisiensi anggaran juga diterapkan di ibu kota, yang menyebabkan penurunan angka kunjungan bisnis ke Serang. “Jika omzet terus menurun, kami mungkin tidak akan sanggup membayar upah sesuai UMK. Saat ini, kami masih berusaha menjaga karyawan. Namun, jika kondisi semakin sulit, opsi yang tersisa hanyalah pengurangan karyawan atau kesepakatan ulang terkait upah,” jelasnya. Indah memperkirakan dampak efisiensi ini akan semakin terasa setelah Idulfitri pada April mendatang. Oleh karena itu, PHRI berharap bisa berdialog dengan pemerintah daerah agar kebijakan efisiensi tidak berdampak terlalu besar pada keberlangsungan bisnis perhotelan di Kota Serang. Meskipun menghadapi tantangan, PHRI berkomitmen untuk tetap mempertahankan para karyawan agar mereka tetap bisa mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan merayakan Idulfitri 2025 dengan layak. (hed/BN/ris)