Kota Batu, SJP - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi berharap peringatan Hari Jadi ke-22 Kota Batu pada bulan Oktober 2023 akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di daerah ini. " Dengan beragam rangkaian acara yang diadakan dalam peringatan Hari Jadi ke-22 Kota Batu, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang datang dan menginap di wilayah ini," kata dia kepada suarajatimpost.com saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Ahad (24/09/2023). Dia menjelaskan saat ini okupansi hotel di Kota Batu sudah mulai membaik dibandingkan dengan situasi pada bulan Agustus 2023 yang lalu. "Pada waktu itu, tingkat okupansi hotel rendah, hanya sekitar 20-30 persen pada hari-hari biasa. Penurunan ini biasanya terjadi di bulan Agustus karena masyarakat banyak yang terlibat dalam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia," ujarnya. Tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Batu pada hari kerja sudah mencapai 50 persen, sedangkan pada akhir pekan, tingkat okupansi mencapai 80-90 persen, bahkan beberapa hotel telah mencapai kapasitas penuh. "Selama bulan liburan September 2023, terdapat hotel-hotel yang mencapai tingkat okupansi 100 persen, dengan rata-rata okupansi berkisar antara 30-50 persen. Namun, pada akhir pekan Agustus 2023, tingkat okupansi tidak mencapai 80 persen, melainkan sekitar 70 persen," paparnya. Dia menerangkan kegiatan dari sektor swasta belum sepenuhnya terasa berdampak pada hotel-hotel anggota PHRI selama periode Agustus 2023. "Namun, diharapkan okupansi akan meningkat kembali menjelang akhir tahun akibat banyaknya kegiatan sektor swasta," imbuhnya. Selama periode Agustus 2023, dampak kegiatan dari sektor swasta belum sepenuhnya terasa di hotel-hotel yang tergabung dalam PHRI. "Namun, diharapkan okupansi akan kembali meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan dari sektor swasta yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun," terangnya. Sujud Hariadi mengungkapkan, perusahaan-perusahaan swasta atau corporate umumnya meningkatkan aktivitas mereka dari Oktober hingga Desember. "Tingkat okupansi hotel paling tinggi biasanya terjadi pada bulan Desember," tandasnya. (*) Editor : Noordin