Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Efisiensi Anggaran Pukul Hotel, PHRI Kota Batu Cari Cara Hindari PHK

Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, menjelaskan kegiatan MICE pemerintahan berkontribusi 30-60 persen terhadap pendapatan hotel. AUTHOR / Zainul Arifin-EDITOR / Muthia Kusuma WardaniKamis 27 Februari 2025 pukul 14.22 WIBIlustrasi: Pekerja hotel dibayangi PHK imbas efisiensi anggaran pemerintah (FOTO: ANTARA/Raisan Al Farisi)KBR, Batu– Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Jawa Timur mengungkapkan banyak pengelola hotel harus menghemat biaya operasional untuk menghindari kerugian dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kebijakan ini merupakan dampak dari pemangkasan anggaran oleh pemerintah. Data PHRI Kota Batu menunjukkan, pada periode Februari-Mei 2025, terdapat pembatalan puluhan kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) oleh instansi pemerintah. Dampaknya, tingkat okupansi hotel tahun ini diperkirakan turun 40-60 persen. Baca juga: Gergaji Anggaran, CELIOS: Efek Domino Perlambatan Ekonomi di Depan Mata Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, menjelaskan kegiatan MICE pemerintahan berkontribusi 30-60 persen terhadap pendapatan hotel. Dengan banyaknya pembatalan kegiatan, pengelola hotel harus menghemat biaya operasional untuk menghindari PHK. "UMK kita naik terus, itu kan berpengaruh pada kami. Biaya kami terus naik, di sisi lain revenue (pendapatan) kami turun," kata Sujud, Rabu (26/2/2025). "Kalau secara rata-rata, kemungkinan besar tingkat okupansi tahun ini pasti turun dibandingkan tahun lalu karena penghematan anggaran ini. Jadi, kami harus efisiensi juga dengan biaya operasional. Mau tidak mau, biaya yang tidak perlu kami kurangi dan mencari alternatif lain," sambungnya. Baca juga: Pakar: Inpres 1/2025 tentang Efisiensi Anggaran Bertentangan dengan Hukum, Rentan Digugat Penghematan operasional ini termasuk karyawan harus melakukan pekerjaan lebih banyak di luar pekerjaan utamanya, serta menghilangkan pekerjaan yang dianggap tidak begitu diperlukan tanpa harus melakukan PHK. Sebagai alternatif lain untuk menjaga tingkat okupansi hotel, pengelola membuat penawaran menarik dengan sasaran korporat, wisatawan, hingga sekolah. Termasuk kemungkinan potongan harga besar-besaran untuk menutup biaya operasional hotel. Jumlah hotel anggota PHRI Kota Batu mencapai 80 hotel dengan lebih dari 3.000 kamar. Sebagian hotel juga mengelola tempat wisata, namun sebagian lainnya hanya menggantungkan okupansi dari tamu dan kegiatan MICE.