Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI DIY Sebut Turis Asing Mulai Keluhkan Tumpukan Sampah di Sejumlah Titik Lokasi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut para wisatawan, khususnya turis asing, mulai mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah di sejumlah titik lokasi di Kota Yogyakarta. Sampah-sampah itu menumpuk lantaran tak kunjung diangkut ke tempat pembuangan akhir imbas pembatasan operasional TPA Piyungan di Bantul. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan wisatawan mancanegara gemar berjalan kaki ketika berwisata di Yogya. Saat berkeliling itulah wisatawan kerap menemui tumpukan sampah di pinggir jalan sehingga mengganggu kenyamanannya. Adapun lokasi yang paling banyak dikeluhkan meliputi kawasan Prawirotaman, Jalan Brigjen Katamso, hingga Jalan Parangtritis. "Keluhan langsung sudah masuk di PHRI, wisatawan menanyakan hal itu . Hal itu tidak bisa membuat nyaman mereka karena wisatawan asing sukanya jalan kaki," jelas Deddy, Minggu (24/9/2023). Deddy melanjutkan, saat ini okupansi hotel anggota PHRI di wilayah DI Yogyakarta mengalami tren penurunan. Meski demikian, belum dipastikan apakah masalah darurat sampah yang menjadi penyebabnya. Dia merinci, okupansi di Bulan Juni 2023 lalu berkisar pada di angka 75-80 persen. Kemudian mengalami penurunan menjadi 50-60 persen di Agustus 2023.  Sementara di September ini terpantau belum ada kenaikan signifikan, padahal sebentar lagi akan memasuki libur nasional peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW."September sampai tanggal ini sekitar 50,8 persen. Kita berharap nantinya bisa meningkat bulan Oktober dengan adanya predikat (warisan budaya pada sumbu filosofi)," ungkapnya. Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan asing di DIY sudah menggeliat pasca pandemi Covid-19 berakhir. Namun okupansinya belum merata seperti pada saat sebelum pandemi. Sehingga saat ini kedatangan wisatawan di DIY masih didominasi dari wisatawan domestik seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Kunjungan wisatawan asing sudah menggeliat tapi bicara okupansi secara merata belum, tapi sudah ada progres," jelasnya. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Kurniawan, mengaku persoalan sampah akan berdampak terhadap sektor pariwisata jika tak kunjung tertangani.