Home DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan hotel anggota PHRI DIY sepakat menurunkan harga paket bukber. Rata-rata harga per paketnya turun hingga 10 persen. Tayang: Selasa, 4 Maret 2025 20:40 WIB dok.istimewaDISKON BUKBER: Foto dok Ilustrasi. Hotel anggota PHRI DIY sepakat menurunkan harga paket bukber. Rata-rata harga per paketnya turun hingga 10 persen. Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penurunan daya beli masyarakat membuat hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus putar otak dalam menjual paket buka bersama (bukber). Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan hotel anggota PHRI DIY sepakat menurunkan harga paket bukber. Rata-rata harga per paketnya turun hingga 10 persen. "Sebelum puasa sudah sepakat, hotel menyesuaikan kemampuan dari masyarakat. Non bintang sampai bintang lima agak turun (harga paket bukber) dibanding tahun lalu, ya bintang lima tetep paling tinggi,” katanya, Selasa (04/03/2025). Selain menurunkan harga per paket, hotel-hotel di DIY juga mengoptimalkan fasilitas hotel untuk mendongkrak reservasi bukber. Hotel-hotel yang memiliki kolam renang hingga playground menambahkan fasilitas tersebut dalam paket bukber. "Itu juga bagian dari inovasi, mengoptimalkan fasilitas hotel. Beberapa hotel melakukan itu, misalnya biasanya renang berbayar, sekarang gratis karena paket bukber. Bisa berenang sekaligus bukber," sambungnya. Turunnya daya beli masyarakat bukan satu-satunya penyebab hotel menurunkan harga paket bukber. Efisiensi anggaran pemerintah juga memengaruhi. Sebab tidak ada reservasi dari ASN untuk bukber di hotel tahun ini. Pihaknya juga mengeluhkan harga bahan pokok yang cenderung naik, seperti cabai merah, daging ayam, dan daging sapi. Kenaikan harga bahan pokok tentunya juga akan memengaruhi harga paket yang dijual. Di sisi lain, pihaknya harus melakukan efisiensi agar harga paket tidak terlalu tinggi. "Dilematis juga. Ya ini menjadi tantangan bagi kami. Tarifnya (per paket bukber) nggak usah mahal-mahal, ya tentu itu akan memengaruhi menu, yang dulu ada, mungkin sekarang nggak ada. Supaya bisa dijangkau masyarakat,” imbuhnya. Deddy menerangkan reservasi bukber baik di hotel maupun restoran baru 10-20 persen. Diperkirakan reservasi bukber akan meningkat pada hari ke-8 ramadan. Meski di tengah gejolak ekonomi domestik, pihaknya tetap optimis reservasi bukber bisa meningkat. Tahun ini, PHRI DIY menargetkan reservasi bukber mencapai 70 persen. Reservasi bukber paling tinggi tercatat pada 2023, yang mencapai 80 persen. Pada tahun 2024, reservasi untuk bukber menurun menjadi 60-65 persen saja. Tahun 2025, PHRI DIY menargetkan reservasi untuk bukber sekitar 70 persen. "Tahun 2023 itu kan ASN sering meeting sekaligus bukber. Tahun 2024 ASN yang menggunakan meeting dan bukber menurun, ditambah daya beli masyarakat turun. Tahun 2025 ini daya beli masyarakat turun, ASN nggak ada reservasi. Bisa mencapai 70 persen saja sudah bagus (reservasi bukber 2025)," imbuhnya. (maw)