Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Phri Ingatkan Pemda Antisipasi Potensi Bencana Selama Libur Lebaran

Jakarta (BERITAJA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengingatkan pemerintah wilayah (pemda) untuk mengakibatkan langkah antisipasi dari adanya potensi musibah selama masa libur Lebaran mengingat kondisi cuaca yang sekarang sedang tidak bersahabat. "Inilah yang menjadi salah satu angan dari Industri pariwisata, khususnya kami di hotel-restoran, kita berambisi antisipasi terhadap potensi-potensi jalan putus, tanah longsor dan seterusnya itu sudah menjadi satu atensi pemerintah," kata Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran saat dihubungi BERITAJA di Jakarta, Kamis. Yusran menyoroti banyak wilayah yang menjadi tujuan visitor jadi terdampak akibat adanya sejumlah musibah yang disebabkan oleh cuaca ekstrem beberapa waktu ini terjadi. Contohnya seperti wilayah puncak yang rawan bakal tanah longsor hingga jembatan yang menjadi jalan lintas Jambi-Sumatera Barat akibat banjir. Baca juga: PHRI Malang: Belum ada akibat penerapan efisiensi Fasilitas yang tidak memadai disebutnya bakal berakibat pada pergerakan visitor ke wilayah lantaran kurangnya rasa kondusif dan nyaman. Padahal waktu libur Lebaran merupakan salah satu waktu baik yang dapat dijadikan pemda sebagai momentum untuk membenahi sarana dan prasarana di sekitar destinasi wisata, sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, pelaku upaya dan pemerintah sendiri. "Jadi saya percaya libur Lebaran itu jika memang semua pihak ikut berkontribusi untuk mengamankan alias mengantisipasi terhadap potensi bencana, tentu ruang untuk pergerakan ekonomi pada saat libur Lebaran  juga menjadi besar," ucap Yusran. Baca juga: Wakil Menteri Pariwisata ajak PHRI bekerja-sama majukan pariwisata Dari segi keamanan, Yusran juga menyoroti bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemda di masing-masing wilayah tetap berbeda dan berjuntai pada anggaran dari pusat. Namun, adanya kesadaran untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang kondusif dan nyaman semestinya menjadi tanggung jawab bersama. Ia menilai penanganan yang berasosiasi dengan manajemen akibat di lokasi wisata semestinya tidak dibuat rumit dan dibuat alur izin yang panjang. Terlebih semua duit yang beredar datang langsung dari wisatawan, sehingga pemerintah perlu menyediakan jasa dan akomodasi yang memadai. Maka dari itu, dirinya menyarankan agar pemerintah dari pusat sampai wilayah konsentrasi untuk meningkatkan potensi perputaran ekonomi pada saat momen Lebaran. "Pemerintah semestinya yang justru mendorong pergerakan ekonomi itu terjadi di saat libur Lebaran, lantaran itu momentum untuk pergerakan(wisatawan) yang terbesar cuma terjadi dua kali dalam setahun, ialah libur Lebaran dan Natal dan Tahun Baru. Jadi jangan sampai terlewatkan hanya lantaran lambatnya pelayanan publiknya," kata dia. Baca juga: PHRI minta pemerintah prioritaskan sektor pariwisata Baca juga: PHRI: Libur panjang, okupansi hotel di Serang meningkat Baca juga: PHRI Jakarta sorong praktik upaya yang ramah lingkungan Editor: Mahfud Copyright © BERITAJA 2025