TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingkat okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada periode libur Lebaran tahun ini masih tergolong rendah. Hingga 6 April 2025, keterisian kamar hotel tercatat berada di kisaran 20 hingga 40 persen, jauh dari target yang diharapkan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tingkat okupansi belum menunjukkan lonjakan signifikan. "Saat ini okupansi baru mencapai 20 persen sampai 40 persen. Kami berharap bisa meningkat mendekati hari H Lebaran," ujarnya. Deddy menargetkan tingkat okupansi hotel selama libur Lebaran dapat mencapai 90 persen, sebagaimana terjadi pada tahun lalu. Baca juga: Sektor MICE Yogyakarta Berbenah Hadapi Tantangan Baru Namun, ia mengakui bahwa target tersebut cukup sulit dicapai, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. "Ekonomi belum baik-baik saja. Walaupun cukup berat, kami tetap optimistis tingkat okupansi bisa meningkat menjelang Lebaran," kata Deddy. Tahun lalu, momentum libur Lebaran menjadi pendorong utama lonjakan wisatawan ke DIY, sehingga okupansi hotel meningkat signifikan. Namun, tahun ini tantangan berbeda dihadapi, terutama terkait daya beli masyarakat yang masih rendah. Industri perhotelan di DIY pun berharap adanya peningkatan pemesanan kamar pada hari-hari menjelang Lebaran, seiring dengan meningkatnya arus mudik dan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. (*)