Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono menyebut larangan study tour di beberapa daerah membuat perhotelan di DIY semakin terpuruk. Ia mengatakan ada tiga daerah yang melakukan pelarangan study tour ke luar daerah, yaitu Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. “Jadi selain efisiensi anggaran, ada larangan study tour. Ini mengurangi pendapatan kami di Februari dan Maret 2025. Karena biasanya study tour dari yang non muslim nggak ada. Biasanya Maret itu untuk study tour yang non muslim,” katanya, Minggu (16/03/2025). “Yang ada larangan study tour ada Jabar, Banten, DKI Jakarta. Ini menambah derita kami,” sambungnya. Baca juga: 12 Hotel di DIY Mulai Kurangi Jam Kerja Karyawan Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, PHRI DIY baka menggencarkan promosi, salah satunya dengan melakukan table top bersama stakeholder pariwisata. Pihaknya juga telah melakukan audiensi dengan Gubernur DIY. “DPP PHRI sudah menyurati dan ingin bertemu dengan presiden. Sudah mengajukan surat keberatan (efisiensi anggaran) dan minta peninjauan ulang. DPD PHRI juga diminta menyurati gubernur masing-masing. Kami sudah, kami diminta untuk ada terobosan dan tidak tergantung pemerintah,” terangnya. Sementara terkait dengan okupansi selama libur Lebaran 2025, pihaknya menargetkan okupansi rata-rata 90 persen. Target ini sama dengan tahun 2024 lalu. “Kalau tahun lalu Lebaran bisa 90,2 persen,” imbuhnya. (*)