Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Alami Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, PHRI NTT Bertemu Gubernur NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei POS-KUPANG.COM, KUPANG - Turut mengalami dampak dari adanya efisiensi anggaran pada Instansi pemerintah, Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bertemu dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Kepada POS-KUPANG.COM, Senin (17/3/2025), Ketua BPD PHRI NTT, Juvenile Jodjana menjelaskan, BPD PHRI menemui Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam hal membahas terkait dengan program kerja serta meminta dukungan guna pengembangan industri perhotelan dan restauran, ditengah tantangan dan dampak efisiensi biaya pada Sabtu kemarin. “Hotel dan restoran sementara mengalami tantangan dengan dampak dari keterbatasan anggaran pemerintah. Sebanyak 60 persen pendapatan hotel dan restauran berasal dari kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Juvenile. Terkait dengan amenities hotel, kata Juvenile, PHRI NTT selama ini sudah membantu UMKM untuk membeli produk yang bisa diterima, khususnya sebagai amenities tapi perlu ada keberlanjutan yang stabil (continuation) dari pemasok lokal atau UMKM. Menurut Juvenile, walaupun pemerintah melakukan penghematan anggaran, akan tetapi harus juga ada solusi-solusi dan event-event yang berkesinambungan, untuk tetap menghidupkan industri perhotelan agar dapat bertahan menghadapi situasi ini. Baca juga: Pertamina Patra Niaga Gandeng PHRI NTT Jamin Kehandalan Supply Bright Gas Baca juga: PHRI NTT Perkenalkan Pengurus Baru “Beberapa program kerja PHRI NTT tahun 2025, yang bertujuan memajukan industri perhotelan dan restoran di NTT seiring dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Ayo Bangun NTT, diantaranya peningkatan kualitas SDM dengan program pelatihan profesi,” bebernya. Dia menyebut, PHRI NTT akan menyelengarakan beberapa event yakni lomba Barista dan lomba Memasak di Kota Kupang, serta agenda kegiatan sosial yang akan dilaksanakan oleh PHRI NTT, guna menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih. "Tahun ini, kami akan adakan beberapa agenda kegiatan yang bertujuan memajukan industri perhotelan NTT sesuai dengan program bapak Gubernur kita, "Ayo Bangun NTT", ujarnya. Dia menambahkan, PHRI NTT optimis dengan sinergi dan kolaborasi dapat memajukan indusri tersebut, meskipun kegiatan pemerintahan selama ini menjadi salah satu faktor penggerak industri perhotelan dan restoran. “Dengan adanya efesiensi atau dipangkas secara signifikan, tingkat okupansi hotel serta tingkat konsumsi di restoran, akan mengalami penurunan drastis dan berdampak luas, tidak hanya bagi pekerja hotel dan restoran, tetapi juga terhadap pedagang kecil dan UMKM yang menjadi rantai pasok industri ini,” pungkasnya.  Sementara itu, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, meminta PHRI NTT untuk membantu penyerapan produk produksi lokal, khususnya UMKM dan pertanian. Selain itu, lanjut Melki, PHRI juga diminta agar adanya keberlanjutan dari pemasok UMKM lokal untuk ketersediaan amenities hotel,  fasilitas atau layanan tambahan yang disediakan oleh hotel, untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan tamu selama menginap. "PHRI ditengah keterbatasan anggaran pemerintah, yang berdampak pada industri perhotelan, perlu kolaborasi dan bersinergi agar dapat bertahan di situasi ini," ujar Melki. (mey) Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS