Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Temui Gubernur NTT, PHRI Minta Dukungan Pemerintah Guna Pengembangan Industri Perhotelan Ditengah Efesiensi Anggaran - NTT Hits

NTTHits.com, Kupang - Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menemui Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Sabtu, 15 Maret 2025, membahas program kerja serta meminta dukungan guna pengembangan industri perhotelan dan restauran, ditengah tantangan dan dampak efisiensi biaya. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, meminta PHRI NTT membantu penyerapan produk produksi lokal, khususnya UMKM dan pertanian, selain itu, PHRI juga diminta, adanya keberlanjutan dari pemasok UMKM lokal untuk ketersediaan amenities hotel,  fasilitas atau layanan tambahan yang disediakan oleh hotel, untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan tamu selama menginap. Baca Juga: OJK NTT dan PUJK Gencar Edukasi Keuangan Syariah bagi Santri di Kabupaten Kupang Sementara terkait tantangan dan keterbatasan Hotel dan Restauran, dampak dari efesiensi anggaran pemerintah, PHRI diharapkan dapat menjalin sinergi dan berkolaborasi, serta lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan atau profitabilitas. "PHRI ditengah keterbatasan anggaran pemerintah, yang berdampak pada industri perhotelan, perlu kolaborasi dan bersinergi agar dapat bertahan di situasi ini,"kata Melki. Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami Saat Lebaran 2025, Waspadai Area Bandara NYIA Kulonprogo Ketua BPD PHRI NTT, Juvenile Jodjana, menjelaskan, soal amenities hotel, PHRI NTT selama ini sudah membantu UMKM untuk membeli produk yang bisa diterima, khususnya sebagai amenities tapi perlu ada keberlanjutan yang stabil (continuation) dari pemasok lokal atau UMKM. Ditambahkan Jodjana,  hotel dan restoran sementara mengalami tantangan dengan dampak dari keterbatasan anggaran pemerintah, pasalnya, 60persen pendapatan hotel dan restauran berasal dari kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda),  sehingga meski pemerintah melakukan penghematan anggaran,  akan tetapi harus juga ada, solusi-solusi dan event-event yang berkesinambungan, untuk tetap menghidupkan industri perhotelan agar dapat bertahan menghadapi situasi ini. Selain itu,  Juvenile Jodjana juga menyampaikan beberapa program kerja PHRI NTT tahun 2025, yang semata bertujuan memajukan industri perhotelan dan restoran di NTT seiring dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Ayo Bangun NTT, diantaranya,  peningkatan kualitas SDM dengan program pelatihan profesi, PHRI NTT akan menyelengarakan beberapa event yakni lomba Barista dan lomba Memasak di Kota Kupang, serta agenda kegiatan sosial yang akan dilaksanakan oleh PHRI NTT, guna menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih. "Tahun ini, kami ada beberapa agenda kegiatan, yang bertujuan majukan industri perhotelan NTT sesuai dengan program bapak Gubernur kita, "Ayo Bangun NTT", "jelas Jodjana. Baca Juga: Belum Reda Kasus BBM dan Minyakita Oplosan, Kini Terungkap Skandal LPG Oplosan Senilai Rp10 Miliar PHRI NTT optimis dengan sinergi dan kolaborasi dapat memajukan industri ini, meski kegiatan pemerintahan selama ini, menjadi salah satu faktor penggerak industri perhotelan dan restoran, dengan adanya efesiensi atau dipangkas secara signifikan, tingkat okupansi hotel serta tingkat konsumsi di restoran, akan mengalami penurunan drastis dan berdampak luas, tidak hanya bagi pekerja hotel dan restoran, tetapi juga terhadap pedagang kecil dan UMKM yang menjadi rantai pasok industri ini. (*)