TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tumpukan sampah yang muncul di beberapa titik di Kota Yogyakarta, khususnya di pinggiran jalan, mulai dikeluhkan para wisatawan asing. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta menyebut, beberapa lokasi yang paling banyak dikeluhkan meliputi kawasan Prawirotaman, Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Parangtritis. Menyikapi hal tersebut, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengatakan, pengawasan terkait fenomena pembuangan sampah liar di lokasi dekat destinasi wisata ke depan akan diperkuatnya. Baca juga: BREAKING NEWS: Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI Menurutnya, selama ini upaya pengawasan ditempuh dengan basis kewilayahan, tanpa memandang lokasi wisata, permukiman penduduk, dan lain-lain. "Kita dorong teman-teman di wilayah dan menjalin koordinasi dengan Dinas Pariwisata, biar ikut support, bagaimana pengelolaan sampah di kawasan wisata bisa gerak cepat," ucapnya, Senin (25/9/23). Ia tidak memungkiri, tumpukan sampah di jalanan bisa menjadi preseden buruk dan berpotensi merusak citra Kota Yogya di mata turis, sebagai salah satu daerah kunjungan pariwisata termasyhur tanah air. Sehingga, meski pihaknya belum mendengar langsung keluhan dari wisatawan terkait polemik persampahan, potensi tersebut harus segera diantisipasi. "Tentu, butuh dukungan dari PHRI juga. Kita melihat perkembangan situasi di lapangan, kita akan petakan terlebih dahulu itu nanti," kata Kasatpol PP. Apalagi, ungkap Octo, meski deretan operasi yustisi telah digencarkan jajarannya, fenomena pembuangan liar limbah di jalan masih saja bermunculan. Hanya saja, berdasarkan catatannya, volume sampah yang terangkut dari titik-titik terlarang itu belakangan sudah mengalami penurunan cukup masif. "Masih ada di beberapa titik, sekitar 20 titik per hari. Tapi, volumenya mulai menurun. Pantauan CCTV di titik rawan masih dilakukan," urainya. (aka)