Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Kedatangan Turis 17 Ribu per Hari, Faktanya Hotel di Bali Sepi Tamu, Ketua PHRI Badung Bilang Ini Sebabnya - Pos Bali

DENPASAR, POS BALI Pariwisata Bali saat ini sedang tak baik baik saja, selain musim sepi tamu, juga dampak pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran di semua kementerian dan lembaga pemerintahan. Memang lazimnya, bulan Maret sampai April musim low season atau sepi tamu. Namun kenyataan di lapangan banyak turis asing mondar mandir di daerah wisata seperti Kuta Seminyak, Legian, Canggu, Parerenan, Nusa Dua, Sanur dan Ubud. Baca Juga: Pelayanan Akupuntur dan SPA di Kestrad Bali Sangat Diminati Masyarakat Melihat kondisi pariwisata dan hunian kamar saat ini, Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan sesungguhnya jumlah kedatangan turis asingĀ  di Bandara Ngurah Rai dan tingkat hunian kamar hotel ini tak sebanding. "Terkait dengan situasi dan kondisi Bali sesungguhnya, saya lihat kedatangan internasional ke Bali masih dalam kategori normal antara 16 sampai 17.000 per hari. Sekarang kan bulan Maret, memang mengalami penurunan. Dan setelah itu golden week (liburan sekolah) akan meningkat lagi karena kedatangan cukup banyak," kata Rai Suryawijaya, Rabu (19/03/2025). Ada pertanyaan kenapa hotel hotel running di 60% sampai 65% dan ada juga beberapa hotel dibawah itu. Kemanakah tamu tamu ini? Baca Juga: Ini Dugaan Penyebab Hotel Sepi di Tengah Pergerakan Penumpang Internasional ke Bali Tinggi "Saya pantau kondisi di lapangan, tamu yang datang pada saat ini adalah tamu yang middle low. Banyak yang stay (tinggal) di private vila, kondotel, apartemen bahkan banyak di guest house dan home stay. Tidak ke hotel hotel bintang 4 atau 5 karena mereka ingin cost dengan biaya yang serendah rendahnya. Nah itu yang terjadi sekarang," sorot Rai Suryawijaya. Dengan kondisi itu adakah potensi kehilangan pajak yang tidak bisa tercapai? "Ya tentu. Karena sebagian juga dikelola orang orang asing secara individual dan dipasarkan langsung. Misalnya, ada beberapa orang lokal dari daerah saya menyewakan vila 3 bed room. Dijual Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per bulan ke tamu asing. Tamu asing jual lagi ke tamunya dengan harga Rp 3 juta per malam. Bayangkan seandainya satu bulan itu diisi 20 hari saja sudah bisa mengantongi Rp 60 juta per bulan," ujarnya. Baca Juga: Kasanga Festival 2025 : Inilah 16 Ogoh-ogoh Terbaik di Kota Denpasar Anehnya, tamu asing kelolah sendiri dan pembayarannya masuk ke rekening mereka. "Nah, karena masuk ke rekening mereka dan kita tidak bisa monitor berapa omzetnya sehingga mereka tidak bayar pajak. Ada juga yang saya lihat di air port justru bule sendiri menjemput tamunya. Alasan jemput keluarga atau apalah kepada yang nanya," kata Rai.