Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Jelang Puncak Libur Lebaran, Hotel dan Restoran di Yogyakarta Siap Sambut Pemudik dan Wisatawan

Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI ) PUNCAK libur lebaran semakin dekat. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY pun menyampaikan kesiapan mereka dalam menyambut para pemudik dan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan mendukung upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengatasi persoalan sampah. "Kami sudah siap menerima kunjungan wisatawan," kata Deddy Pranowo Eryono, Ketua PHRI DIY dalam Jumpa Pers di Hotel 101 Tugu Yogyakarta, Jumat (21/3) sore. Ia juga menegaskan, PHRI DIY mendukung upaya Kota Yogyakarta dalam mengatasi persoalan sampah. Pasalnya, penanganan sampah yang baik berkorelasi positif terhadap industri pariwisata, membuat wisatawan semakin nyaman. Untuk itu, hotel dan restoran yang berada di keanggotaan PHRI DIY, yang menjadi bagian dari industri pariwisata, berkomitmen memajukan pariwisata Yogyakarta. Oleh sebab itu, anggota PHRI DIY tidak akan merusak citra pariwisata dengan semakin membebani pemerintah dalam masalah sampah. Bentuk dukungan terhadap upaya mengatasi persoalan sampah di Yogyakarta diwujudkan dengan membentuk Satgas Pengelolaan Sampah PHRI DIY sejak Mei 2024.  "Kami ini memiliki Satgas yang mengedukasi teman-teman hotel maupun restoran untuk mengelola sampah dengan benar," kata dia. Pihaknya pun rutin mengecek pengelolaan sampah di hotel dan restoran. Sampah-sampah yang dihasilkan dari hotel dan restoran ditangani oleh pihak kepolisian tiga dan sudah dipastikan penanganan sesuai dengan prosedur, tidak dibuang ke depo. "Jika peringatan tiga kali (soal pengelolaan sampah) tidak diindahkan, ya harus keluar dari keanggotaan PHRI," kata dia. Ketua Satgas Pengelolaan Sampah PHRI DIY Novi Susanto menambahkan, Satgas pengelolaan sampah merupakan bentuk nyata dukungan PHRI terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani sampah. "Kami melakukan pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah B3," kata dia. Pihak hotel dan restoran pun telah memiliki standar pengelolaan sampah. Bahkan, jika mereka tidak melakukan pengelolaan sampah dengan baik akan berpengaruh terhadap status hotel mereka.  Hotel bintang tiga, empat, dan lima, memiliki pengelolaan sampah mandiri dengan beragam metode yang ramah lingkungan. Hotel juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang sudah tersertifikasi. "Ketika melakukan pembuangan di tempat yang tidak benar tentu ada konsekuensinya," jelas dia. Dalam bukan itu, PHRI DIY membagikan takjil kepada para petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Hal itu merupakan bentuk apresiasi dan kepedulian PHRI dalam mendukung pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. "PHRI DIY guyub sesarengan bareng pemerintah mengatasi persoalan sampah," tutup dia. (H-2)