MELINTAS.ID - Sejumlah pengusaha di Kabupaten Lebak, Banten, mengeluhkan tingginya permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) dari organisasi masyarakat (ormas) yang dinilai meresahkan. Hal ini dianggap mengganggu stabilitas iklim usaha dan memaksa pelaku usaha untuk mengeluarkan biaya tambahan tanpa dasar hukum. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lebak, Pepep Paisaludin, menilai fenomena ini sudah menjadi budaya yang membebani pengusaha, tidak hanya menjelang Lebaran, tetapi juga pada hari-hari biasa. "Bukan hanya soal THR yang meresahkan bagi teman-teman pengusaha, tapi juga hari-hari di luar momen lebaran," ujarnya (19/3). Pepep menyebut desakan dari ormas tersebut sebagai bentuk pungutan liar. Padahal, menurutnya, pengusaha tidak memiliki kewajiban memberikan THR kepada ormas. Kasus serupa juga ditemukan di daerah lain, seperti Depok. Seorang pengusaha di Sawangan mengaku menerima surat edaran dari tiga ormas yang meminta THR dengan alasan "social control" untuk keamanan menjelang Lebaran. Hal ini disampaikan melalui unggahan di media sosial yang kemudian viral. Baca Juga: Kemensos, Kementerian PKP, dan BPS Bersinergi Wujudkan Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem pada 2026, Siapa Saja Targetnya? Berikut Penjelasannya Dampak Buruk pada Dunia Usaha Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, menegaskan bahwa permintaan THR dengan cara memaksa dapat berdampak negatif pada dunia usaha. Menurutnya, pemberian THR seharusnya berdasarkan kerelaan pengusaha, bukan paksaan. "Ya minta boleh-boleh saja, tapi jangan maksa. Dibalikkan lagi ke kerelaan usaha masing-masing. Kan ada dana CSR (Corporate Social Responsibility) sebenarnya. Jangan sampai itu menjadi aksi premanisme yang berujung kepada pemblokiran atau pengrusakan," tegas Bob. Hal senada disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani. Ia menyoroti banyaknya oknum ormas yang mencari keuntungan melalui pemerasan karena tidak memiliki pekerjaan tetap. "Kebanyakan mereka tuh kan nggak punya kerjaan ya. Jadi cari-carinya kayak begitu," ungkapnya Baca Juga: Mengapa Rasulullah Saw Tidak Pernah Melewatkan Itikaf di Akhir Ramadan? Yuk, Cek Doa Utama di Malam Lailatul Qadar