BOGOR-KITA.com, CISARUA – Dampak efisiensi anggaran pemerintah terhadap dunia perhotelan terasa di Kabupaten Bogor. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Juju Djunaedi mengatakan, efisiensi anggaran sudah dirasakan sebagian hotel di Kabupaten Bogor. Dampak tersebut memang belum signifikan hingga membuat hotel gulung tikar. Namun begitu, ada beberapa hotel yang sudah mengurangi jam kerja bagi karyawannya dari 26 hari menjadi 13 hari. “Atau dalam satu bulan masuk dua Minggu, di rumahkan dua Minggu seperti Hotel Citra Cikopo, dan yang dibayar sesuai yang masuk kerja,” kata Juju Djunaedi Sabtu (29/3/2025). Meski demikian, kata Juju, hal terburuk akibat efisiensi ini bakal terjadi seperti salah satu hotel di Kota Bogor yang menyatakan tutup. “Mudah-mudahan tidak terjadi di Kabupaten Bogor,” ucapnya. Selain itu, dunia perhotelan juga akan mengalami penurunan hunian akibat kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan studi tour. “Memang kalau ke kita (Kabupaten Bogor)studi tour tidak terlalu berpengaruh, karena studi tour ke Kabupaten Bogor itu tidak nginap, hanya satu hari pulang pergi,” terangnya. Ia berharap pemerintah mengkaji ulang kebijakan yang justru malah mematikan dunia usaha khususnya sektor pariwisata dan perhotelan. “Karena setiap hotel memiliki karyawan ratusan dan bahkan ribuan yang harus dipikirkan,” tandasnya. [] Danu