Palembang - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel diprediksi meningkat saat libur Lebaran nanti. Meski naik tapi jumlahnya tidak melebihi tahun 2024, karena adanya efisiensi anggaran.Sekretaris Umum PHRI Sumsel Jhon Johan Tisera mengatakan tingkat okupansi hotel saat libur Lebaran nanti di prediksi naik 60 persen. Namun, tingkat hunian ini tidak lebih tinggi dibandingkan tahun 2024."Libur Lebaran ini tingkat hunian hotel di prediksi naik 60 persen," katanya, Sabtu (29/3/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Menurutnya, tingkat hunian hotel Palembang pada tahun ini tidak melonjak seperti tahun kemarin. Penyebabnya karena sektor perhotelan terkena dampak kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah."Jika tahun lalu tingkat hunian hotel meningkat sekitar 80-90 persen. Untuk tahun ini tidak setinggi itu," ungkapnya.Jhon menyebut, adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah ini harus menekan keuangan dengan mengatur jam kerja karyawan dan libur karyawan. Tujuannya agar pendapatan hotel tetap stabil."Selain adanya efisiensi anggaran, tingkat hunian hotel juga rendah dan ini dapat berdampak pada psychology effect dari isu krisis yang sekarang terjadi," tuturnya.Jhon menambahkan, meski tingkat hunian hotel meningkat tapi dari data sementara tingkat okupansi hotel di Sumsel saat ini masih terbilang rendah."Hingga saat ini masih sekitar 35-40 persen atau belum menunjukkan adanya kenaikan dari rata-rata okupansi di hari biasa," katanya.Tingkat hunian hotel yang rendah juga mempengaruhi kondisi pariwisata di Sumsel dan Kota Palembang. Sebab,jika tidak ada kenaikan yang signifikan maka pemerintah di tuntut untuk memajukan pariwisata daerah."Jika wisata daerah berkembang dan maju maka tingkat hunian hotel meningkat dan pendapatan daerah juga meningkat meski di tengah efisiensi anggaran," pungkasnya. (dai/dai)