Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak membawa dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis sektor perhotelan. Meski sejumlah kegiatan terkait pemilu dilakukan di hotel, namun relatif tidak mempengaruhi kinerja dan okupansi sektor perhotelan. Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, selain di hotel, kegiatan yang berkaitan dengan pemilu, justru lebih banyak dilakukan di lapangan. Hal tersebut menjadi pertimbangan bahwa penyelenggaraan pemilu tidak memberikan dampak yang besar terhadap industri perhotelan. “Jadi, mungkin kalau kita bicara impact terhadap potensi secara keseluruhan kegiatan politik ini mungkin menyumbang 10% dari total aktivitas yang ada,” kata Hariyadi di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (25/9). Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan, para pelaku usaha di sektor perhotelan dan restoran perlu memanfaatkan peluang dari penyelenggaraan Pemilu 2024. “Menyambut peluang di tahun politik 2024, di mana banyak kegiatan partai diadakan di hotel, restoran, kafe, dan ruang pertemuan,” ujar Dewi. Dewi menambahkan, praktisi humas yang tergabung dalam Himpunan Humas Hotel (H3) diharapkan bisa berperan untuk menyebarkan informasi mengenai kebijakan pemerintah dalam mendorong kebangikitan pariwisata di Indonesia. “Dengan menjadikan tahun 2024 sebagai momentum dalam memajukan pariwisata seperti sebelum masa pandemi Covid-19,” ujar Dewi. Masih kata Dewi, pihaknya mendorong manajemen perhotelan untuk selalu berinovasi, adaptasi dan berkolaborasi. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan perilaku wisatawan dan menciptakan pelayanan yang inovatif. “Menciptakan citra pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, salah satunya tercermin dalam pelayanan prima daripada semua pihak terkait,” kata Dewi.