Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Libur Lebaran Tak Semeriah Dulu, PHRI : Okupasi Hotel Turun 20%

JAKARTA – Libur Lebaran yang biasanya menjadi puncak kejayaan industri perhotelan justru diwarnai dengan penurunan signifikan tahun ini.Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa tingkat okupasi hotel di berbagai daerah turun hingga 20% dibandingkan tahun sebelumnya.“Seperti yang diduga, lebih rendah dari tahun lalu. Saya sempat menghubungi beberapa daerah seperti Solo, Jogja, dan Bali, semuanya mengalami penurunan sekitar 20%,” ujar Hariyadi kepada wartawan di open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Selasa (1/4).Dari Yogyakarta hingga Bali, Hotel Sepi PengunjungLebaran selama ini menjadi momen puncak bagi industri perhotelan di luar Jakarta. Biasanya, tingkat hunian di Yogyakarta yang hanya sekitar 40% pada hari biasa bisa melonjak hingga 85% saat libur Lebaran. Namun, tahun ini tren tersebut tak terjadi.“Libur Lebaran ini biasanya jadi booster, karena orang sudah menerima THR. Kalau sekarang, kondisinya lebih buruk,” kata Hariyadi.Tak hanya okupasi, lama waktu menginap pun berkurang. Banyak tamu hotel memilih check-out lebih cepat dari biasanya.“Liburnya nggak sampai selesai. Di Solo, misalnya, tanggal 4-5 sudah check-out. Yogyakarta tanggal 6, Bali juga nggak penuh sampai tanggal 7. Jadi secara nasional memang turun,” jelasnya.Hariyadi menduga bahwa penurunan ini berkaitan erat dengan pelemahan daya beli masyarakat. Banyak perantau yang pulang kampung memilih untuk tidak menginap di hotel atau memperpendek durasi liburannya.“Mungkin daya beli ya. Sepertinya memang ada masalah di situ,” pungkasnya.