Editor: Moh Junaedi| Jumat 04-04-2025,20:46 WIB Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membongkar penyebab kemiskinan yang terjadi di Jawa Barat.-Tangkapan Layar-Youtube RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara guna menyikapi tuntutan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar larangan study tour di cabut. Sebab, PHRI beranggapan akibat adanya larangan study tour yang dikeluarkan oleh Dedi Mulyadi, membuat hunian hotel menurun. Dalam cuplikan video di akun Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa tingkat hunian hotel meningkat apabila banyak orang yang butuh menginap di hotel, seperti liburan, pekerjaan dan lainnya. BACA JUGA:Jalur Arteri Pantura Kota Cirebon Dipadati Pemudik, Sistem Buka Tutup Diterapkan Atasi Macet BACA JUGA:Jalur Pendakian Gunung Ciremai Sudah Dibuka untuk Umum, Balai TNGC Terapkan Aturan Ketat BACA JUGA:Cuaca Extrem, Kapolres Cirebon Kota Bagikan Jas Ujan ke Pemudik “Artinya, dia punya kelebihan uang, karena jenuh di rumah perlu piknik. Karena uangnya cukup, sehingga uang yang berlebih itu membuat siklus ekonomi, melahirkan kepariwisataan menggeliat, perhotelan menggeliat dan tenaga kerja juga hidup.” “Pertanyaannya adalah, ketika study tour dimaknai dengan mengenap di hotel. Artinya sudah diartikan bukan study tou, tapi wisata atau piknik,” katanya. Kemudian, Dedi Mulyadi kembali mempertanyakan mengenai status ekonomi anak-anak sekolah yang menginap di hotel. “Anak-anak yang nginep di hotel adalah anak-anak yang bagaimana? Apakah mereka anak orang kaya semua? Tidak,” BACA JUGA:Kondisi Arus Lalulintas One Way Tol Cipali KM 188-KM 72 Petang Ini, Sudah 59,7 Ribu Kendaraan OTW Jakarta BACA JUGA:Masih Ingin Belanja Setelah Hari Raya? Ada Promo April 4.4 2025 dari Blibli! BACA JUGA:Eyang Hasan Maolani, Ulama Kuningan Diasingkan ke Manado, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional Sebab, banyak orang tua siswa yang terpaksa meminjam uang, menjual aset dan cara lainnya, demi memenuhi keinginan anak yang ingin ikut piknik tadi. “Satu sisi, study tour bisa terjadi lonjakan kunjungan di dunia pariwisata. Ada aspek ekonomi yang bergerak. Tetapi disisi lain, ada kemiskinan baru tercipta, ratusan ribu orang tua siswa yang menanggung hutang akibat pinik anaknya,” bebernya. BACA JUGA:Solusi dari Dedi Mulyadi untuk Perbaiki Jalan Rusak yang Jadi Kewenangan Kabupaten, Kota dan Desa BACA JUGA:Gempa Hari Ini di Cilacap Kekuatan M 5.0, Aktivitas Lempeng Indo-Australia BACA JUGA:Muncul 10 Nama Grade A Calon Pemain Naturalisasi, Harga Pasar Paling Tinggi Rp278 Miliar Oleh karena itu, sebagai Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi berpendapat dalam melihat persoalan ini harus luas. “Yang harus saya selamatkan adalah beban kehidupan rakyat, terkurangi beban ekonominya, agar mereka tidak hutang dan kebutuhan dasarnya terpenuhi.” “Kalau orang tuanya yang punya uang lebih, anaknya tetap bisa piknik bersama orang tuanya, kan tidak ada problem sebenarnya,” tegasnya. (*) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber: reportase