Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Okupansi atau tingkat hunian hotel di Kabupaten Serang, tepatnya di wilayah kawasan Pantai Anyer mengalami penurunan sebesar 20 persen selama libur Lebaran 2025, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Yurlena Rachman mengatakan, penurunan tersebut terjadi sejak hari pertama Lebaran Idul Fitri 2025. Ia mengatakan, jika dibandingkan tahun 2024 okupansi hotel telah mencapai seratus persen sejak hari pertama hingga berakhirnya masa libur lebaran. Baca juga: Libur Lebaran 2025, PHRI Kabupaten Serang Sebut Okupansi Hotel Anjlok, Kurang dari 100 Persen "Jadi penurunan itu dari hari H lebaran sampai H+1, kalau tahun kemaren dari awal hari lebaran itu sudah tinggi," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (5/4/2025). Menurutnya, penurunan okupansi hotel selama libur lebaran 2025 dipengaruhi oleh adanya pengalihan arus lalu lintas, dan pemberitaan mengenai suasana Pantai Anyer yang penuh. "Penyebab menurunnya itu mungkin karena ada jalan yang dialihkan, atau berita Panyai Anyer penuh, dan sebagainya," ucap Lena. Padahal kata dia, pada H+3 Lebaran kemarin para pengelola pantai banyak mengeluhkan soal jumlah pengunjung yang sepi. "Pengola pantai sih kemaren mengeluh yah, karena tidak seramai pada lebaran H+3," ucapnya. Ia berharap, ada kebijakan dari pihak terkait untuk mengatur arus keluar masuk kawasan Pantai Anyer, tanpa adanya pengalihan atau penutupan jalan. Sehingga, pihaknya dapat mengejar puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu atau 5 dan 6 April 2025. Baca juga: Memasuki Puncak Libur Lebaran, Ribuan Orang Banjiri Kawasan Pantai Anyer "Mudah-mudahan hari ini gak terlalu di tutup jalan-jalan nya, karena kita itu kan tiap weekend pasti terjadi kemacetan, tinggal buka tutup jalan," ucapnya. "Jadi kalau mau buka tutup jalan monggo, mau ganjil genap monggo, yang penting jangan terjadi pengalihan," imbuhnya. "Sehingga pengunjungnya itu tidak memutuskan balik lagi, atau balik ke tempat asal atau cari opsi wisata lain biar Anyernya tetep ramai," tandasnya.