Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Okupansi Hotel Sekitar Bromo Jeblok 90 Persen Imbas Karhutla Flare

Pasuruan, CNN Indonesia -- Okupansi hotel di daerah sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, dilaporkan mengalami penurunan hingga 90 persen, akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipicu oleh flare dari kegiatan prewedding. "Hotel yang berada di atas, di daerah wisata Gunung Bromo terdampak hampir 90 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (27/9).Hotel-hotel yang mengalami penurunan okupansi signifikan itu, kata Dwi, ialah yang berada di Pasuruan, Lumajang, hingga Probolinggo, sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pilihan Redaksi Sejoli Prewedding Picu Kebakaran Bromo Minta Maaf ke Suku Tengger Usai Kebakaran Akibat Flare Prewedding, Wisata Bromo Dibuka Lagi KLHK Berencana Bangun New Bromo: Jadi Destinasi Wisata Kelas Atas ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Penurunan itu berlangsung hampir dua pekan lamanya, sejak karhutla yang dipicu api percikan flare prewedding terjadi di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo pada Rabu (6/9), hingga Senin (18/9)."Penginapan dan hotel yang berada di Gunung Bromo. Dengan pintu Bromo ditutup otomatis mereka juga tutup," ucapnya.Hal ini jelas merugikan sektor hotel dan restoran. Tamu- tamu yang sudah menjadwalkan akan berkunjung dan menginap di tanggal-tanggal itu, jadi membatalkan perjalanannya. Ada pula yang menunda."Dari jumlah itu 50 persen itu cancel. Mereka enggak jadi datang. 50 persen ditunda," ujarnya.Tak cuma di daerah sekitar Bromo saja, penurunan okupansi juga terjadi di hotel yang berada di kota tempat wisatawan transit sebelum melanjutkan perjalanan ke Bromo. Seperti Malang hingga Surabaya."Baik hotel maupun restoran yang berada di kota supporting, Surabaya dan Malang terdampak hampir 20-30 persen," kata dia.Tapi Dwi mengaku pihaknya belum menghitung detail berapa nominal kerugian pasti yang dialami hotel dan restoran di daerah-daerah itu.Kendati demikian, sejak wisata Gunung Bromo kembali dibuka pasca karhutla, Selasa (19/9), kunjungan wisatawan mulai berangsur normal."Ya belum normal, belum sepenuhnya normal. Tapi berangsur-angsur, karena ada yang masih tanya saya itu, kami harus updating informasi, bahwa Bromo sekarang sudah bisa dikunjungi lagi," ucapnya. Ilustrasi kebakaran Gunung Bromo. (AFP/Aman Rochman) Tapi, atas kerugian ini, PHRI Jatim mengaku belum berencana melakukan gugatan hukum kepada para pelaku prewedding yang memicu kebakaran di Bromo. Ia menyerahkan hal itu kepada pihak Balai Besar TNBTS dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)."Nah kalau itu jalur hukum ya, mungkin dilakukan TNBTS atau dari pihak Kemenparekraf lakukan itu. Tapi kalau kami memilih mengampanyekan bahwa Bromo sekarang sudah bisa dikunjungi," pungkasnya.Diketahui, Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Gunung Bromo mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Api berasal dari percikan api flare yang dinyalakan pengunjung saat sesi foto prewedding, Rabu (6/9).Akibat kejadian itu, wisata Gunung Bromo dan sekitarnya sempat ditutup sementara. Total luasan yang terdampak diperkirakan mencapai 989 hektare.Polres Probolinggo pun telah menetapkan satu orang tersangka dari peristiwa itu. Ia adalah Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) seorang manajer wedding organizer asal Lumajang.Penetapan tersangka ini dilakukan setelah aparat menemukan dua alat bukti. Selain itu tersangka juga ternyata tidak memiliki Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).Karena perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 50 ayat 3 huruf D Jo pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Jo Pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang penetapan PP pengganti UU RI nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.Selain itu, ada lima orang lainnya yang masih berstatus saksi. Yakni pengantin pria Hendra Purnama (39) asal Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya dan pengantin wanita Pratiwi Mandala Putri (26) asal Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang.Lalu MGG (38) kru prewedding asal Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, kemudian ET (27) kru prewedding asal Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya dan ARVD (34) selaku juru rias asal Tandes, Surabaya. (frd/wiw) [Gambas:Video CNN]