TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulon Progo mencatatkan tingkat okupansi yang terbilang tinggi pada libur Lebaran 2025. Namun capaiannya tidak sebaik saat libur Lebaran tahun sebelumnya. Ketua PHRI Kulon Progo, Sumantoyo mengatakan pihaknya telah melakukan survei terhadap beberapa manajemen hotel, penginapan, hingga restoran. "Berdasarkan survey yang kami lakukan, nilai okupansi di libur Lebaran tahun ini sekitar 90 persen," ungkapnya pada wartawan, Selasa (08/04/2025). Meski terbilang tinggi, Sumantoyo mengatakan ada penurunan jika dibandingkan Lebaran 2024 bahkan di 2023 lalu. Penurunan okupansi hotel mencapai 5 persen, sedangkan kunjungan ke restoran turun hingga 10 persen. Ia menilai ada sejumlah faktor penyebab turunnya okupansi. Namun setidaknya ada dua faktor utama yang terlihat jelas berdasarkan survei yang dilakukan. "Pertama karena kondisi ekonomi yang sedang lesu, kedua karena dampak berlipat dari kebijakan pemangkasan anggaran," jelas Sumantoyo. Ia menilai dampak dari dua faktor tersebut nyata dirasakan pada sektor pariwisata di Kulon Progo. Keduanya pun saling berkaitan satu sama lainnya sebagai penyebab lesunya Lebaran tahun ini. Sumantoyo pun berharap ada evaluasi dari pemerintah terkait kebijakan pemangkasan anggaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo pun juga diharapkan untuk lebih gencar melakukan promosi wisata. "Peran promosi wisata bertumpu pada pemerintah daerah," katanya. Lesunya libur Lebaran tahun ini juga terlihat dari angka kunjungan wisata di Pantai Glagah. Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan puncak kunjungan tertinggi terjadi pada 3 April 2025 atau H+3 Lebaran. Berdasarkan data dari Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Glagah, hari itu terdapat 10.500 pengunjung. Namun angka ini melorot jika dibandingkan puncak kunjungan Lebaran 2024 di Pantai Glagah yang bisa mencapai 13 ribu wisatawan. "Angka kunjungan wisata ke Pantai Glagah di Lebaran tahun ini bisa dikatakan menurun dari tahun sebelumnya," ujar Aris dihubungi pada Minggu (06/04/2025).(alx)