Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

PHRI Solo: Efisiensi Anggaran buat Bisnis Hotel dan Restoran Kian Lesu, Dampak Meluas ke Supplier dan UMKM

SOLO, MettaNEWS – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo berdampak ke bisnis restoran dan hotel di Kota Solo. Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Joko Sutrisno menuturkan kedua bisnis ini tengah dalam kondisi tidak baik-baik saja sejak kebijakan itu diterapkan pada 22 Januari 2025. “Kita tahu teman-teman GM (general manager-red) hotel melapor banyak merumahkan karyawannya satu minggu, satu minggu masuk. Ini baru tiga bulan sudah sangat berdampak sekali,” ujar Joko saat halal bihalal BPC PHRI Solo di Sasana Krida Kusuma Gedung Wanita Manahan, Rabu (16/4/2025). Diperkirakan restoran dan hotel akan mengalami kelesuan dalam waktu enam bulan. Dampaknya pun meluas, supplier seperti UMKM juga ikut terdampak. “Estimasi kita ini akan terjadi enam bulan, kalau tidak ada perkembangan perubahan kita sampaikan aspirasi ke pemerintah. Kita diskusi, karena kalau tidak maka perhotelan dan restoran akan berdampak. Tidak hanya dunia perhotelan yang saat ini sedang lesu, tapi hampir semua lini, karena dampaknya kalau hotel pasti ke UMKM, supplier-supplier seluruhnya terdampak, ” jelasnya. Menghadapi situasi ini, BPC PHRI Solo  melakukan audiensi dengan Wali Kota Solo, Respati Ardi. Respati berjanji akan menarik banyak event di Solo sehingga nantinya akan berdampak ke peningkatan revenue (pendapatan-red). “Kita dua kali audiensi dengan mas wali, bahwa acara-acara dinas masih boleh di hotel-hotel, hanya anggaran restoran dan hotel. Mas wali akan menarik banyak event-event ke Solo, berusaha semaksimal mungkin,” terangnya. Dengan begitu, ia berharap Solo dapat menjadi barometer untuk kemajuan hospitality. Ia mengajak semua untuk bersinergi untuk menyeruakan kondisi ke pemerintah. “Kita menyuarakan ke pemerintah, ini harus karena kalau tidak kita tidak akan bangkit karena ini sudah sangat sulit dunia perhotelan saat ini. Sekali lagi kita tetap semangat di saat situasi seperti saat ini,” ucapnya. Joko juga menekankan pentingnya kreativitas agar bisa bertahan di tengah kondisi pendapatan restoran dan perhotelan yang meredup. Menurutnya selain bergantung pada meeting, sisi hiburan juga mampu membangkitkan pendapatan. “Kita harus banyak kreativitas, bisa memaksimalkan lini-lini yang lain tidak hanya meeting. Restorannya bisa dikembangkan mungkin lini hiburan seperti Sunan Hotel mengadakan Lorenza, meriah dan penuh. Ini salah satu solusi membangkitkan revenue yang ada, silakan berkreativitas apapun yang penting revenue harus tambah dan survive,” tukasnya. Pemkot Akan Genjot Event untuk Tarik Wisatawan ke Solo Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi berkomitmen untuk mendatangkan banyak wisatawan ke Solo melalui event-event seperti lari dan konser musik. Nantinya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan memberikan layanan shuttle bus gratis bagi wisatawan. “Kami akan memberikan free shuttle bus spesial event seperti acara Mangkunegaran, lari, konser musik yang terpenting bisa mendatangkan wisatawan dari luar Kota Solo,” jelasnya. Terdakat, ia akan mendata dampak event-event di Kota Solo terhadap revenue hotel, restoran, UMKM dan retribusi. Data tersebut akan dijadikan acuan untuk mempromosikan Kota Solo dengan tepat. “Kami akan mengajak EO untuk berkegiatan di Solo dan akan kita evaluasi event itu. Kalau nggak berdampak kita sampaikan untuk mbok rodok dibenakne (dibenahi-red). Apalagi yang menggunakan surat dukungan pemerintah untuk mencari sponsor, itu yang paling utama. Kalau swasta murni kami sangat senang berdampak nggak berdampak tapi yang menggunakan dukungan pemerintah, wali kota kita akan memberikan pilihan biar tepat sasaran,” tandasnya.