Editor: Tatang Rusmanta| Jumat 09-05-2025,10:37 WIB Para pengusaha hotel di Cirebon mulai oleng akibat kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Ilustrasi:-pixabay- RADARCIREBON.COM – Hotel di Cirebon mulai oleng efek dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah. Okupansi turun drastis mencapai 90 persen. Para pelaku usaha perhotelan, khususnya di Kabupaten Cirebon, mengaku mengalami kerugian besar. Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK pun dianggap sebagai jalan keluar paling logis menghadapi ancaman kerugian yang lebih besar. Dikatakan oleh Ida Kartika, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon, efek dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat sangat terasa. BACA JUGA:4 Pemuda Nongkrong di Sumber Didatangi Polisi Mau Kabur, Ternyata Bawa Barang Terlarang BACA JUGA:Puluhan Peserta Ikuti Penyuluhan Bimbingan dan Jabatan yang Digelar Disnaker Kota Cirebon Terutama oleh para pengusaha perhotelan di Kabupaten Cirebon yang mengandalkan pemasukan dari sektor pemerintah. Menurut Ida, pihaknya setuju dengan efesiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah. Namun demikian, menurutnya kebijakan itu perlu diawali kajian matang sebelum diterapkan. Ida menyayangkan kebijakan efisiensi anggaran buru-buru diterapkan padahal belum ada solusi alternatif untuk dunia perhotelan dan pariwisata di daerah. Termasuk Cirebon. Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah lebih gencar promosi wisata dan menggelar banyak event besar. BACA JUGA:5 Remaja Ditangkap, Tim Macan Kumbang Polresta Cirebon Gagalkan Tawuran di Weru BACA JUGA:GEGER! Pria Tergantung di Tugu Selamat Datang Sudah Tak Bernyawa, Ditemukan Tukang Ojek Tujuannya agar tingkat kedatangan wisatawan semakin tinggi dan okupansi hotel ikut terangkat. “Ini event tidak ada. Sementara potensi Cirebon yang begitu besar tidak begitu dieksplor secara massif oleh pemerintah daerah,” katanya dilansir dari Harian Radar Cirebon, Jumat, 9 Mei 2025. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber: