YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo mengapresiasi lonjakan okupansi hotel yang terjadi selama libur Waisak. Namun, ia mengakui peningkatan tersebut belum mampu menutupi kerugian yang dialami pelaku usaha perhotelan sejak awal tahun. Pada periode libur panjang Waisak, okupansi hotel di DIY mencapai 75 persen. Baca juga: Okupansi Hotel Turun, Bupati Badung Bali Sidak Kos-kosan yang Dihuni Turis Asing Deddy mengatakan, libur panjang Waisak ini menjadi berkah bagi para pengusaha walaupun belum bisa menutup kerugian selama Januari hingga Maret. “Kemarin liburan Waisak bisa jadi oksigen bagi kita, tidak bisa menutup kerugian Januari Maret paling tidak memberikan napas kita memperpanjang kita paling tidak sampai Mei,” ucapnya, Selasa (13/5/2025). Rata-rata okupansi atau tingkat keterisian hotel di DIY pada periode libur Waisak mencapai 75 persen.“Kemarin rata-rata 75 persen se-DIY periode 9 sampai 12,” kata dia. Puncak okupansi hotel di DIY saat libur Waisak terjadi pada tanggal 10 dan 11. Pada periode ini okupansi hotel di Kabupaten Sleman bisa mencapai 100 persen. “Sleman bisa 90 bahkan 100 persen, tanggal 10 dan 11,” kata dia. Walaupun terjadi peningkatan, lanjut Deddy, dibandingkan pada libur Waisak tahun lalu justru terjadi penurunan okupansi di DIY. “Kalau dibanding libur Waisak tahun lalu menurun 10 sampai 20 persen, kalau tahun lalu okupansi bisa mencapai 95 persen,” ujarnya. Baca juga: Terdampak Efisiensi Anggaran, Okupansi Hotel di Jateng Turun 15 Persen Selama Libur Lebaran Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyebutkan, kepadatan lalu lintas pada saat libur panjang Waisak di Kota Yogyakarta sudah seperti libur Idul Fitri. “Kepadatannya menyerupai Idul Fitri, sedangkan prediksi Idul Fitri waktu itu kan hampir 10 juta, tapi realisasinya kan separuhnya,” kata dia. Saat ini dirinya belum mendapatkan laporan secara rinci berapa jumlah wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta selama libur Waisak. “Belum ada datanya biasanya beberapa hari (setelahnya) baru data masuk,” katanya. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.