Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Gen Z dan Milenial Pilih ke Luar Negeri saat Libur Panjang Waisak 2025

Sejumlah calon penumpang pesawat menunggu jadwal keberangkatan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Yudi Manar) JAKARTA, investor.id – Libur panjang Waisak 2025 justru diwarnai fenomena meningkatnya minat liburan ke luar negeri, terutama di kalangan generasi muda. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut tren ini menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat okupansi hotel domestik meskipun terdapat momentum libur panjang Waisak 2569 BE atau 2025. “Kami melihat kecenderungan generasi muda terutama Gen Z dan milenial yang sekarang lebih suka traveling ke luar negeri. Ini jelas berdampak pada lesunya okupansi hotel di dalam negeri,” kata Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, dalam Investor Daily Special, Senin (12/4/2025). Menurut Haryadi, faktor harga tiket penerbangan internasional yang semakin kompetitif, ditambah pengalaman digital yang lebih tertata dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Jepang, dan Korea Selatan, membuat wisatawan muda tertarik untuk menjelajah ke sana. Selain itu, sosial media juga ikut mendorong tren ini karena destinasi luar negeri dianggap lebih ‘instagramable’ dan eksklusif. “Anak-anak muda sekarang punya bucket list yang kebanyakan justru bukan destinasi dalam negeri. Mereka lebih ingin eksplor tempat-tempat baru yang mereka lihat di TikTok atau Instagram, dan itu seringnya bukan di Indonesia,” ungkap Haryadi. PHRI mengakui bahwa daya saing pariwisata domestik masih kalah dari sisi konektivitas, harga, hingga kualitas layanan. Beberapa destinasi unggulan di Indonesia masih terkendala infrastruktur, mahalnya transportasi, dan kurangnya integrasi sistem reservasi yang ramah digital. Beberapa hal itu menjadi penting bagi segmen anak muda, khususnya Gen Z dan milenial. Sebagai langkah konkret, PHRI mendorong agar pemerintah dan pelaku industri pariwisata melakukan transformasi digital lebih masif, memperbaiki ekosistem pelayanan, serta menggencarkan promosi destinasi lokal yang sesuai dengan preferensi generasi muda. “Kita harus berani berbenah. Kalau tidak, wisatawan muda akan terus memilih destinasi luar negeri yang menawarkan kemudahan dan pengalaman yang lebih relevan dengan gaya hidup mereka,” pungkas Haryadi. Editor: Prisma Ardianto (ardiantoprisma@gmail.com) Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id Follow Baca Berita Lainnya di Google News Read Now