Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

5.000 Karyawan Hotel Dirumahkan! PHRI Yogyakarta: Dampak Efisiensi Anggaran

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Kondisi bisnis perhotelan di Yogyakarta sedang tidak baik-baik saja. Berdasarkan data, total sudah ada sekira 5.000 yang terpaksa dirumahkan sejak Januari hingga saat ini. Salah satu faktor utamanya karena efek efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Baca juga: Ada Anak yang Sampai Trauma, SMKN 4 Yogyakarta Minta MBG Dihentikan, Dana untuk Sarana Saja  Baca juga: Berikut 27 Sekolah di Kota Yogyakarta Terima Dana BOS 2025 Total Lebih dari Rp 100 Miliar 458 anggota PHRI DIY dari bisnis hotel dan restoran sudah merumahkan sekira 5.000 karyawan. "Kami baru merumahkan, belum sampai pemutusan hubungan kerja (PHK)." "Sampai saat ini ada 5.000 karyawan yang terkena dampak," tutur Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (13/5/2025). Namun belum ada keputusan pasti terkait keberlangsungan kontrak kerja para pegawai hotel dan restoran tersebut. Deddy mengatakan, pihak hotel dan restoran tidak memiliki opsi lain, di luar efisiensi SDM. "Relaksasi pajak dan potongan retribusi PLN maupun PDAM yang kami ajukan, tidak mendapat tanggapan dari pemerintah daerah," ungkap dia. Padahal okupansi hotel tidak kunjung membaik sejak efisiensi anggaran 2025 ditetapkan pada awal tahun. Bahkan, angkanya kian merosot setelah empat bulan efisiensi anggaran hotel berlaku mulai Februari 2025. "Daya beli masyarakat juga turun, imbas dari Inpres karena perputaran uang yang tidak berjalan baik," kata Deddy. (*) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Efisiensi Anggaran, 5.000 Karyawan Hotel di Yogyakarta Dirumahkan" Baca juga: Saat Ratusan Warga Berebut Ayam, Inilah Serangkaian Upacara Adat Mondosiyo Tawangmangu Karanganyar Baca juga: Viral Wisuda SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Prisillia: Sudah Jadi Tradisi Sekolah Sejak 2013 Baca juga: Baju Kotor Ayah Jadi Awal Cuan Widji di Patebon Kendal, Harga Batik Lumpur Termurah Rp900 Ribu Baca juga: Gedung MWC NU Buaran Mulai Dibangun, Simbol Sinergi NU dan Pemkab Pekalongan