Bloomberg Technoz, Jakarta - Penurunan kinerja sektor perhotelan pada kuartal I-2025 berpotensi membuat pengusaha mengurangi jumlah pekerjanya. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran. Menurut Yusran, hal ini akibat kebijakan efisiensi belanja pemerintah yang salah satunya memangkas belanja operasional dan non-operasional, termasuk perjalanan dinas, rapat, seminar, dan sejenisnya. “Yang tadinya memperkerjakan 1:7 [kamar banding karyawan], sekarang 1:3 Hampir 50% pegawai dikurangi untuk efisiensi.” katanya saat dihubungi Bloomberg Technoz, belum lama ini. Ia menambahkan, meski okupansi tidak terlalu banyak berubah, hal ini bisa terjadi karena sektor Food and Beverages (F&B) menyumbang sekitar 40% dari pendapatan hotel. Sementara itu, sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) lebih banyak menyumbang pendapatan untuk F&B. “Jadi dari kegiatan pemerintah itu porsinya bisa 40-60% dari revenue, ruang meeting, bukan hanya kamar, bahkan ada beberapa daerah yang sampai 70%” imbuhnya. Baca Juga