TRIBUN-BALI.COM - Pernyataan mengejutkan datang dari Tony Wheeler, pendiri situs panduan perjalanan ternama Lonely Planet, yang menyatakan tidak ingin kembali ke Bali karena kemacetan parah yang ia alami. Dalam blog pribadinya berjudul "I’m Not Going There Anymore", Tony menyebut Bali sebagai satu dari empat destinasi yang tak ingin ia kunjungi lagi, meski mengakui keindahan alam dan kekayaan budaya Bali. Ia menyoroti waktu tempuh yang tidak masuk akal, seperti perjalanan antara Kuta dan Ubud yang bisa memakan dua jam. Menurutnya, potensi Bali sebagai destinasi unggulan masih besar, namun harus disertai perbaikan infrastruktur yang signifikan. Menanggapi hal ini, Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, menyatakan bahwa kritik Tony adalah sebuah fakta dan alarm penting bagi pengelolaan pariwisata Bali. Baca juga: VIDEO Viral Mobil Land Rover Defender Tegas Menertibkan Lalu Lintas di Denpasar Bali Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Badung telah menunjukkan komitmen nyata melalui pembebasan lahan untuk proyek jalan lingkar selatan dan perbatasan Denpasar–Badung. Dengan PAD Badung yang 87 persen bergantung pada sektor pariwisata, isu kemacetan menjadi prioritas utama. Selain itu, Gung Rai juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di tengah meningkatnya kenakalan wisatawan asing. Menurutnya, pernyataan Tony dan media seperti Fodor's Travel bisa mempengaruhi persepsi wisatawan global, sehingga semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga reputasi Bali sebagai destinasi aman dan nyaman. (*)