Surabaya (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Dwi Cahyono berharap seluruh tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa berjalan dengan kondusif, sehingga memberikan dampak pada aspek pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah setempat. "Tidak ada peristiwa yang membuat orang menjadi takut bepergian, diharapkan kondusif, minimal pariwisata berjalan seperti biasanya," kata Dwi kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Rabu. Menurut dia, momen politik seharusnya mampu memberi imbas positif bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata, salah satunya terkait tingkat okupansi hotel maupun penginapan yang ada di Jawa Timur. "Di era modern ini harusnya peristiwa politik menjadi peristiwa pariwisata juga," ujarnya. PHRI mencatat hingga September 2023 jumlah okupansi hotel dan penginapan di Jawa Timur berkisar di angka 42 hingga 55 persen. Dwi menyebut di Jawa Timur terdapat daerah pariwisata yang mampu menunjukkan progres positif terkait okupansi hotel, khususnya saat akhir pekan. "Kalau Sabtu dan Minggu masih di daerah destinasi wisata malang, Banyuwangi, rata-rata di atas 50 persen," ucapnya. Dia optimistis angka okupansi tersebut bisa mengalami lonjakan hingga 60 persen di akhir tahun ini, asalkan seluruh tahapan pelaksanaan pemilu bisa berjalan secara aman dan damai. Selain itu, pertumbuhan prediksi soal okupansi di akhir tahun bisa tercapai, lantaran adanya kejuaraan Piala Dunia U-17 dimana Kota Surabaya yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu daerah penyelenggara. "Target sampai Desember kalau tidak apa-apa seharusnya bisa tinggi di atas 60 persen karena saat ini juga mendekati akhir tahun. Kalau tahun-tahun sebelumnya rata-rata 50 persen," ucapnya. Dia menyatakan PHRI Jawa Timur terus berupaya mendongkrak pertumbuhan angka kunjungan wisatawan. "Kami lakukan mulai Oktober ini dengan meningkatkan promosi, kami juga menggelar pertemuan dengan para agen perjalan wisata juga," tuturnya.