PLTU Tanjung Sebatak, Karimun batampos– Oktober ini kembali terjadi gangguan di unit 2 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun. Manajer ULP PLN Tanjung Balai Karimun Budimansyah, mengatakan terjadinya gangguan kerusakan di unit 2 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun dikarenakan terjadi kebocoran tube boiler. ” Dengan adanya gangguan di unit 2 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun. Maka, PLN mengalami defisit daya mencapai 2,1 Mega Watt (MW),” terangnya, Kamis (5/10). Sedangkan, proses perbaikan sendiri membutuhkan waktu beberapa hari. Mengingat, unit 1 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun harus dilakukan pendinginan terdahulu yang kemudian baru dilanjutkan perbaikan terhadap kebocoran tube boiler. Dengan estimasi lebih kurang satu minggu atau hingga 11 Oktober mendatang. ” Saat ini kemampuan pembangkit listrik PLN mencapai 29,45 MW dan beban puncak mulai pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB sebesar 31.55 MW. Maka terjadi defisit daya listrk yang akan dilakukan kerjasamanya kepada pihak pelanggan besar seperti perhotelan maupun swalayan untuk menggunakan genset sementara saat beban puncak,” ungkapnya. Dengan demikian, lanjut Budi lagi dapat meminimalisir terjadinya pemadaman listrik sementara kepada pelanggan masyarakat umum. Mengingat, 10 unit mesin yang ada di PLTD Bukit Carok saat ini masih dalam proses pekerjaan yang juga membutuhkan waktu. BACA JUGA: PT SOMA dan PT KPP Tak Kunjung Beroperasi, Listrik di Dua Zona Dilayani PLN ” Sebelumnya, saya mohon maaf atas ketidaknyaman pelanggan PLN. Dan, mohon dukungan dan doanya agar teman-teman yang ada di PLTU Tanjung Balai Karimun dapat segera dilakukan perbaikan secepat mungkin,” harapnya. Sementara itu Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karimun Agustyawarman ketika dimintai tanggapannya terhadap gangguan mesin PLTU Tanjung Balai Karimun yang mengakibatkan terjadinya defisit daya menuturkan, pihaknya merasa keberatan apabila sering terjadi kerusakan di PLTU Tanjung Balai Karimun. ” Kita (PHRI Karimun) tidak setuju harus terus-terusan menggunakan genset, ketika terjadi gangguan dari pembangkit PLTU. Parah PLN sekarang, sudah 4 kali kerusakan PLTU Tanjung Balai Karimun tahun ini,” keluh Awan panggilan akrabnya. Hal tersebut, bukan tanpa alasan. Sebab, beban yang ditanggung pihak PLN terlalu banyak tidak sesuai dengan mesin pembangkit saat ini. Mengingat, pihak PLN harus melayani kelistrikan di zona 1 dan 2. Sedangkan, izin usaha kelistrikan untuk wilayah zona 1 yaitu PT Soma Daya Utama (SOMA) dan wilayah zona 2 PT Karimun Power Plant (KPP) tidak kunjung selesai. ” Kalau dilihat diberita Batam Pos, PT SOMA dan PT KPP daya listrik yang dibutuhkan cukup besar. Disinilah, saya berharap kepada pemerintah daerah agar menjebatani supaya PT SOMA dapat beroperasi segera mungkin. Dan, kebijakan pusat asyik promo terus, tapi tidak dilihat kondisi di daerah ,” harapnya.(*) reporter: tri haryono