Dengan menyediakan Panggung Ekspresi Seni di destinasi wisata diharapkan mampu menarik kunjungan wisata di Kota Batu.(Anas/Bhirawa) Kota Batu,BhirawaSemangat sinergitas ditunjukkan Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu dengan pemerintah kota setempat. Mereka siap menyediakan ‘Panggung Ekpsresi Seni’ bagi para pelaku seni yang selaras dengan upaya penguatan kebudayaan dalam pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan pemkot. Hal ini penting sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisata yang di Kota Batu yang tengah mengalami penurunan. Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menyatakan dukungannya terhadap pelaku seni untuk tampil di destinasi wisata Kota Batu. Dan hal ini juga akan dilakukan di destinasi Taman Rekreasi (TR) Selecta yang dikelolanya. Apalagi di destinasi ini juga memiliki hotel dan restoran di dalamnya sehingga akan ada banyak pilihan tempat bagi manajemen TR Selecta untuk menyediakan ‘Panggung Ekspresi Seni’ ini. “Dengan menyediakan Panggung Eksresi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman seni yang berbeda kepada wisatawan. Karena itu dalam pertunjukkan seni di panggung ini harus ada interaksi langsung antara seniman dan pengunjung. Artinya, ada komunikasi yang dilakukan seniman agar pengunjung yang hadir merasa nyaman dan tidak bosan berlama- lama menonton pertunjukan seni tersebut,” jelas Sujud, Minggu (15/6). Dengan jasa hiburan yang telah diterima maka pihak manajemen wisata akan menyiapkan kebutuhan teknis dan memberikan fee yang layak. Menurut Sujud metode ini akan jauh lebih baik daripada pelaku seni harus mengamen kepada pengunjung ataupun mengamen di jalanan. “Kami tidak ingin pelaku seni harus mengamen. Idealnya, pihak pengelola wisata yang memberikan honor, menyiapkan tempat, dan fasilitas lain dalam berekspresi seni,” tambah Sujud. Dukungan ini akan menjadi sinyal positif bagi pelaku seni di Kota Batu. Jika pemerintah kota dapat mensinergikan dengan baik maka seni pertunjukan dapat menjadi bagian integral dari daya tarik wisata Kota Batu. Dan hal ini tak hanya menghibur, tetapi juga akan melestarikan budaya lokal Kota Batu bahkan budaya nasional. Jika konsep ini diterapkan, tentu saja harus ada jam- jam khusus sebagai waktu dan kesempatan bagi pelaku seni untuk tampil di Panggung Eskpresi Seni. Sebagai pengelola TR Selecta, Sujud mengusulkan ataupun jika diterapkan di TR Selecta ada di jam- jam ini. Yakni, pagi pukul 10.00–11.00 WIB, dan sore pukul 14.00–15.00 WIB, setiap akhir pekan. “Waktu ini dinilai efektif menjangkau pengunjung yang sedang menikmati suasana taman bunga dan wahana,” ungkap Sujud. Namun demikian PHRI masih menunggu adanya komunikasi resmi dari Pemkot Batu terkait kebijakan ruang seni di tempat wisata. Sujud berharap pemerintah lebih terbuka dalam melibatkan stakeholder wisata, termasuk PHRI, dalam menentukan skema dan pelaksanaan. “Intinya, kami mendukung. Tapi kami juga ingin diberikan kewenangan untuk ikut menentukan siapa yang layak tampil dan berapa kisaran honor yang masuk akal untuk para seniman,” tambah Sujud. Pemikiran dari PHRI Kota Batu ini merupakan bagian dari bentuk upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata yang lagi lesu. Dalam catatan tingkat kunjungan wisata ke Kota Batu mengalami penurunan di tahun ini. Secara umum kunjungan wisata di kota ini menurun hingga 30 persen dibanding tahun 2024 lalu. Hal ini masih ditambah dengan adanya kebijakan yang melarang penyelenggaraan rapat ASN dan juga penyelenggaran wisuda di hotel. “Dengan kebijakan ini maka penurunan pangsa pasar hotel bertambah hingga menjadi 50 persen bahkan lebih,” jelas Sujud. Namun demikian PHRI Kota Batu tetap optimis jika tantangan yang mereka hadapi tetap akan bisa diatasi dengan bijak. Apalagi, Pemkot Batu telah menyatakan siap mendukung program PHRI dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisata.(nas.hel)