SALATIGA, KOMPAS.com - Sektor hotel dan restoran Kota Salatiga, Jawa Tengah, masih akan menghadapi tantangan berat, salah satunya mengembalikan tingkat kunjungan dan menggerakkan perekonomian bersinergi dengan berbagai pihak. Tantangan inilah yang harus dihadapi ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga periode 2025-2030.Ketua Steering Comitee (SC) Pemilihan Ketua PHRI Salatiga Kuncoro Budi Cahyadi mengatakan, periode kepengurusan PHRI Salatiga periode 2020-2025, selesai pada 15 Januari 2025. Baca juga: Industri Kesehatan Berkembang, Salatiga Bisa Jadi Tujuan Health Tourism "Setelah itu kami membuka pendaftaran calon ketua mulai 15 Februari sampai 15 Mei 2025. Ada satu pendaftar yang memenuhi persyaratan, yakni atas nama Arso Adji Sadjiarto," ujarnya, Senin (16/6/2025) di Grand Wahid Hotel Salatiga. Ia melanjutkan, 60 anggota PHRI Salatiga berharap visi misi yang disampaikan mampu menjawab perkembangan dan kebutuhan zaman saat ini. Termasuk dengan adanya berbagai kebijakan pemerintah terkait efisiensi anggaran. Pengunjung hotel dan restoran Salatiga menurun Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga Arso Adji Sadjiarto, mengatakan dampak efisiensi menurunkan okupansi dan kunjungan di restoran."Untuk okupansi hotel turun 60 persen dan restoran antara 30 sampai 40 persen," ujarnya usai penyerahan persyaratan pendaftaran ketua PHRI Kota Salatiga di Grand Wahid Hotel Salatiga. Baca juga: Kali Odo, Sungai Sebening Kaca Dekat Salatiga Meski ada penurunan okupansi, kata Arso, sampai saat ini tidak ada laporan pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja di lingkungan PHRI Kota Salatiga. KOMPAS.com/Dian Ade Permana Alun-alun Pancasila dengan ikon tiga pahlawan asal Salatiga menjadi ruang terbuka untuk kegiatan masyarakat. "Namun untuk karyawan tetap ada pengurangan bonus karena target kunjungan tidak tercapai, pendapatan tidak sesuai yang diharapkan," ungkapnya. Arso mengatakan situasi saat ini menjadi dilema, karena meski pemerintah daerah diizinkan mengadakan kegiatan di hotel, tetapi ada efisiensi anggaran. Baca juga: Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan "Kondisinya masih sama, belum kita lihat perkembangan atau pesanan dari pemerintah daerah, baik Salatiga maupun pemerintah daerah tetangga, yang dulu banyak dilaksanakan di Salatiga," ungkapnya. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.