PLTU Karimun batampos– Sejak terjadinya kerusakan di unit 2 mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Balai Karimun, Kamis (5/10) lalu yang terjadi kebocoran tube boiler. Sehingga, terjadi defisit daya mencapai 2,1 Mega Watt (MW). ” Alhamdulillah sudah beroperasi unit 2 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun. Namun, kita (ULP PLN Tanjung Balai Karimun) masih menjadwal pemadaman bergilir selama 3 jam mulai pukul 17.00 WIB yang waktu tersebut terjadi beban puncak,” terang Manajer ULP PLN Tanjung Balai Karimun Budimansyah, Senin (9/10). Jadwal pemadaman bergilir dilakukan, karena prosesnya penormalan masih bertahap dalam menaikkan daya listrik dari PLTU Tanjung Balai Karimun. hingga beban puncak lagi. ” Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama kembali normal. Tetap, saran kita (PLN) kepada pelanggan gunakan energi listrik secara cermat,” ungkapnya. BACA JUGA: Mesin PLTU Kembali Rusak Sementara itu Manager PLTU Tanjung Balai Karimun Syaifil Edli ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini sudah beroperasi unit 2 mesin PLTU Tanjung Balai Karimun yang pada hari Minggu (8/10) telah selesai pekerjaan perbaikan kebocoran tube boiler. BACA JUGA: ” Sudah beroperasi, tinggal proses penormalan untuk menghasilkan daya liatrik secara bertahap,” ucapnya. Sebelumnya, Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karimun Agustyawarman ketika dimintai tanggapannya terhadap gangguan mesin PLTU Tanjung Balai Karimun yang mengakibatkan terjadinya defisit daya listrik. Pihaknya, merasa keberatan apabila sering terjadi kerusakan di PLTU Tanjung Balai Karimun. ” Kita (PHRI Karimun) tidak setuju harus terus-terusan menggunakan genset, ketika terjadi gangguan dari pembangkit PLTU. Parah PLN sekarang, sudah 4 kali kerusakan PLTU Tanjung Balai Karimun tahun ini,” keluh Awan panggilan akrabnya. Hal tersebut, bukan tanpa alasan. Sebab, beban yang ditanggung pihak PLN terlalu banyak tidak sesuai dengan mesin pembangkit saat ini. Mengingat, pihak PLN harus melayani kelistrikan di zona 1 dan 2. Sedangkan, izin usaha kelistrikan untuk wilayah zona 1 yaitu PT Soma Daya Utama (SOMA) dan wilayah zona 2 PT Karimun Power Plant (KPP) tidak kunjung selesai. ” Kalau dilihat diberita Batam Pos, PT SOMA dan PT KPP daya listrik yang dibutuhkan cukup besar. Disinilah, saya berharap kepada pemerintah daerah agar menjebatani supaya PT SOMA dapat beroperasi segera mungkin. Dan, kebijakan pusat asyik promo terus, tapi tidak dilihat kondisi di daerah ,” harapnya.(*) reporter: tri haryono