TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Okupansi hotel di Kabupaten Bantul selama libur panjang Tahun Baru Islam 2025 mencapai angka 85 persen. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, berujar, okupansi hotel di Bumi Projotamansari mengalami kenaikan selama long weekend. Meski demikian, okupansi hotel di wilayah Bantul masih rendah dibandingkan dengan wilayah Kota Yogya dan Sleman. "Kalau di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta itu, kemarin sempat kami koordinasi dengan PHRI di dua lokasi itu, ternyata cukup lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Bantul karena pilihan kamarnya lebih banyak di sana," ucap dia, kepada Tribunjogja.com, Senin (30/6/2025). Hendra menjelaskan, meningkatnya okupansi hotel ini dipengaruhi oleh libur sekolah yang bersamaan dengan long weekend Tahun Baru Islam. Baca juga: Peringati HUT Ke-50 PSM, Wamensos RI Ikut Turun Bersihkan Saluran Irigasi di Nanggulan Kulon Progo "Meningkatnya okupansi kemarin karena libur Tahun Baru Islam berada di akhir pekan dan berbarengan dengan libur sekolah. Jadi, orang tua yang punya anak libur sekolah memanfaatkan waktu itu untuk liburan," katanya. Menurut Hendra, okupansi hotel di wilayah Bantul dalam beberapa hari kedepan diharapkan masih tetap tinggi, terutama selama libur sekolah ini. "Ya mudah-mudahan saja, okupansi hotel tetap bisa stabil dengan adanya keputusan Menteri Dalam Negeri yang mengatakan bahwa kegiatan hotel sudah boleh dilakukan," jelas dia. Hendra berharap bahwa kebijakan dari menteri tersebut dapat segera diimplementasikan oleh organisasi perangkat daerah setempat. Di mana mereka melakukan kegiatan di hotel-hotel Kabupaten Bantul. "Kami harap kebijakan itu segera diterapkan agar dunia industri perhotelan kembali bangkit," tutup Hendra. (Nei)