JATIMTIMES - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 membawa berkah tersendiri bagi sektor perhotelan di Kota Malang. Hal tersebut lantaran okupansi hotel di Kota Malang mendadak penuh selama ajang olahraga paling bergengsi se Jatim itu. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat adanya lonjakan yang signifikan pada okupansi hotel sejak ajang tersebut digelar. Hal tersebut setidaknya mampu menjadi angin segar bagi sektor perhotelan yang sempat melesu akibat kebijakan efisiensi awal 2025 lalu. Baca Juga : Nocturnity Riding Surabaya: Komunitas Honda Padati Jalanan Malam Penuh Gaya dan Edukasi "Hotel-hotel bintang tiga ke bawah bahkan bintang empat menjadi tempat menginap kontingen, se Kota Malang penuh. Alhamdulillah, berkah,” ujar Ketua PHRI Agoes Basoeki, saat dihubungi pada Rabu (2/7/2025). Puncaknya, terjadi pada akhir pekan lalu. Tepatnya saat opening ceremony Porprov IX Jatim pada 28 Juni 2025 lalu. Saat itu juga berbarengan dengan moment libur panjang peringatan 1 Muharram. "Efek Porprov masih terasa. Okupansi tetap bagus, sampai saat ini,” imbuhnya. Kemudian, dikatakan bahwa event-event besar memang menjadi penopang utama bagi sektor perhotelan di Kota Malang. Apalagi, sebelumnya juga ada beberapa event lain yang menghadirkan tamu-tamu dari luar Kota Malang. "Sebelumnya ada event sepeda lipat di Februari dan itu juga membuat hotel-hotel penuh. Apalagi yang dekat dengan venue kegiatan, dampaknya besar,” tambahnya. Menurutnya, dengan tingginya tingkat okupansi juga berdampak luas terhadap perputaran ekonomi daerah. Termasuk bagi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang juga terus tumbuh. Baca Juga : Mochammad Maulana Rachman Raih Emas dan Pecahkan Rekor Selam Porprov Jatim, Jadi Kado Hari Bhayangkara “Ketika okupansi naik, maka pajak daerah meningkat, sektor UMKM juga tumbuh dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak. Sehingga dalam hal ini juga perlu adanya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga tren positif tersebut," ucapnya. Lebih lanjut, Agoes juga menegaskan pentingnya menjaga kenyamanan dan keamanan Kota Malang. Hal tersebut juga ia sampaikan kepada seluruh pengelola hotel se Kota Malang. Tujuannya, agar bisa meninggalkan kesan baik selama melayani tamu. “Kondusivitas harus dijaga. Keamanan, udara sejuk, pelayanan publik yang ramah, itu semua jadi nilai tambah yang harus dipertahankan,” pungkasnya.