SOLO, KOMPAS.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo mencatat tingkat okupansi hotel mengalami fluktuasi selama masa libur sekolah. Kenaikan signifikan terjadi pada periode akhir Juni 2025, namun mulai menurun memasuki bulan Juli.Humas PHRI Solo, Wening Damayanti, menjelaskan bahwa lonjakan tertinggi terjadi pada 26 hingga 30 Juni, di mana banyak hotel mencatatkan okupansi hingga 80 persen, bahkan beberapa mencapai 90 persen, terutama saat libur menyambut bulan Suro. "Puncaknya di situ, 80 persen bahkan lebih ada beberapa. Liburan pada waktu Suro juga bagus, banyak yang bisa mencapai 90 persen," kata Wening saat dikonfirmasi, Kamis (3/7/2025). Baca juga: Banyak Hotel Dijual di Jateng, Pemprov Akui Imbas Efisiensi Anggaran Namun, tren tersebut mulai menurun sejak memasuki awal Juli."Mulai 1 Juli sampai sekarang agak turun sedikit, masih lumayan. Tapi tidak sebagus akhir Juni, sekarang sekitar 70 persen," ujarnya. Wening mengungkapkan bahwa mayoritas tamu hotel di Solo selama musim liburan hanya memilih menginap tanpa memanfaatkan paket wisata yang ditawarkan pihak hotel. "Mayoritas masih menginap saja. Memang lebih tinggi saat long weekend dan liburan sekolah ini dibandingkan akhir pekan biasa," jelasnya. Baca juga: Siapa Pemilik Hotel Tentrem, Hotel Mewah Bernuansa Jawa? Ia juga menambahkan bahwa okupansi hotel di Kota Solo selama akhir pekan cenderung fluktuatif, namun tetap stabil di atas 70 persen. "Akhir pekan cukup fluktuatif juga, tapi biasanya bisa lebih dari 70 persen. Hanya saja, seperti liburan sekolah dan long weekend, memang jauh lebih tinggi," pungkas Wening. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.