Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Musim Libur Sekolah Tak Berdampak Bagi Okupansi Hotel ·

Bandar Lampung (Lampost.co) — Adanya libur sekolah belum berdampak terhadap peningkatan okupansi atau tingkat hunian hotel. Hal itu tersampaikan oleh Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Lampung, Friandi Indrawan. Kemudian ia mengatakan, ketika hari biasa (weekdays) tidak ada peningkatan okupansi hotel. Padahal hari biasa kali ini merupakan hari libur sekolah. “Justru sebenarnya harus bagus okupansi ratenya ketika weekdays. Karena ini momen libur sekolah pasti ramai anak-anak bersama orang tuanya berlibur,” katanya, Kamis, 3 Juli 2025. Selanjutnya ia mengatakan, tingkat hunian saat libur panjang (long weekend) memang mengalami kenaikan. Namun tidak pada weekdays. ‘Kami mencatat pada libur panjang (long weekend) kali ini, okupansi rate mencapai 88,65 persen. Jika membandingkan dengan hari biasa (weekdays) yang hanya 48,66 persen,” ujarnya. Lalu Friandi menyatakan, kondisi tersebut menunjukkan libur sekolah belum menjadi magnet besar bagi sektor perhotelan. Kecuali jika berbarengan dengan momen akhir pekan panjang (long weekend) atau event besar berskala massal. “Event seperti konser, festival budaya, atau kegiatan olahraga nasional lebih berdampak langsung kepada okupansi. Kalau hanya libur sekolah biasa, belum terlalu terasa,” tambahnya. Selanjutnya PHRI mendorong adanya sinergi lebih erat antara pemerintah daerah dan pelaku industri. Terlebih menyusun kalender event tahunan yang bisa menarik kunjungan wisatawan dari luar daerah. “Kami butuh agenda yang terstruktur. Kalau pariwisata ingin jadi motor ekonomi. Maka setiap momen libur harus dikemas lebih menarik. Dengan aktivitas pendukung yang bisa menggerakkan industri lainnya, termasuk perhotelan,” jelasnya. Kemudian ia juga berharap, pemerintah mulai bisa menggagas program promosi terpadu yang tak hanya fokus pada destinas. Tetapi juga mengangkat potensi hotel, restoran, hingga UMKM sebagai bagian dari ekosistem wisata. “Karena wisata itu bukan cuma soal tempat. Tapi soal pengalaman menyeluruh, hotel dan kuliner adalah bagian penting di dalamnya,” jelasnya.