PEKANBARU, riautribune.com - Dunia perhotelan di Riau tengah menyambut momentum emas menyusul bertepatan antara libur semester sekolah dan pelaksanaan agenda besar Bhayangkara Run 2025. Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Nofrizal, menyebut dua momentum ini menjadi peluang strategis untuk menggerakkan kembali sektor perhotelan yang sempat lesu.“Libur sekolah memang selalu jadi musim ramai. Tapi sekarang jadi lebih kuat karena ditambah event Bhayangkara Run yang skalanya nasional. Ini bukan cuma soal kunjungan, tapi soal perputaran ekonomi,” ujar Nofrizal kepada awak media, Kamis (3/7/2025), di ruang Fraksi PAN DPRD Pekanbaru. Bhayangkara Run akan digelar pada 13 Juli mendatang dan telah mencatat lebih dari 1.300 peserta untuk kategori lari 21 kilometer. Nofrizal memperkirakan jumlah tersebut sebagian besar berasal dari luar kota, bahkan dari berbagai provinsi.“Pesertanya dari seluruh Indonesia. Maka yang datang tidak hanya pelari, tapi juga keluarga, tim official, dan wisatawan yang ikut meramaikan. Ini tentu berdampak langsung pada tingkat hunian hotel,” katanya. Ia menggarisbawahi bahwa inilah saat yang tepat bagi sektor perhotelan untuk bangkit setelah mengalami tekanan panjang pasca efesiensi yang diterapkan Presiden Prabowo dan minimnya agenda resmi pemerintah di hotel-hotel.“Kalau tiap bulan ada event seperti ini, dampaknya luar biasa. Hotel hidup, ekonomi jalan, UMKM terbantu. Maka jangan dibiarkan swasta berjalan sendiri. Pemerintah daerah perlu aktif menggelar kegiatan-kegiatan yang berimbas ekonomi,” ujar Nofrizal. Menurutnya, meski belum semua hotel merilis data hunian terbaru, sinyal peningkatan mulai terasa dari pesanan kamar dan logistik menjelang agenda besar tersebut. Selain itu, tren wisata juga meningkat seiring libur panjang sekolah yang banyak dimanfaatkan untuk bepergian bersama keluarga.(red/grc)