Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Sinergi Prodi Perhotelan Poltek Harber, Pemerintah, dan PHRI Dorong Kemajuan Pariwisata Tegal

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Program Studi D-3 Perhotelan Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) terus memperkuat kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya memajukan sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Tegal. Hal tersebut dibahas dalam pertemuan bersama akademisi, asosiasi dan pemerintah di Ruang Rapat DPRD Kota Tegal, pada Selasa (24/6/2025). Ketua Prodi D-3 Perhotelan, Lourensius Hendra menghadiri audiensi bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tegal dan jajaran DPRD dalam rangka membahas sejumlah isu strategis yang mempengaruhi industri perhotelan lokal. “Kami tergabung dalam PHRI Kota Tegal dan saat ini hadir untuk berdiskusi langsung dengan DPRD guna membahas berbagai kebijakan penting yang berdampak pada sektor perhotelan,” ujar Lourensius. Dalam audiensi tersebut, Ketua PHRI Kota Tegal, Joko Patriot, menyampaikan beberapa isu utama yang menjadi perhatian pelaku industri, seperti kebijakan pajak parkir di area hotel, praktik pungutan liar serta perlunya transparansi harga di destinasi wisata seperti Pantai Alam Indah. Baca juga: Dies Natalis ke-23 Poltek Harber: Mantapkan Langkah Transformasi Menuju Kampus Unggul dan Berdampak Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan dan sertifikasi yang difasilitasi oleh pemerintah serta mengusulkan kolaborasi antara PHRI, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), dan DPRD untuk menyelenggarakan event kuliner yang dapat meningkatkan daya tarik wisata Kota Tegal. “Occupancy rate dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di hotel-hotel Tegal mengalami penurunan signifikan, berdampak langsung pada pengurangan jumlah tenaga kerja." "Ini memerlukan perhatian bersama,” tambah Joko. Kepala Disporapar Kota Tegal, Irkar Yuswan Apendi, merespons positif masukan tersebut. Ia menyampaikan bahwa berbagai langkah telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata, termasuk pembinaan kepada pedagang untuk menjaga transparansi harga di Pantai Alam Indah. Disporapar juga berencana mengadakan event kuliner berbasis ikon lokal, seperti sate kambing Tegal, serta menjadikan perayaan ulang tahun Kelenteng sebagai agenda tahunan kota. Dari sisi legislatif, Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal, Sutari, menyoroti tantangan yang dihadapi sektor pariwisata saat ini. Baca juga: Pemanfaatan IoT di Dunia Peternakan, Poltek Harber Latih Siswa SMKN 2 Slawi Lewat Smart Poultry Ia mempertanyakan dampak keberadaan kos-kosan harian terhadap menurunnya okupansi hotel serta menekankan pentingnya regulasi yang adil terkait pajak dan MoU antara pengelola pusat perbelanjaan dengan tenant yang dinilai merugikan pelaku usaha. “Pariwisata Tegal memang sedang tidak baik-baik saja. Namun, ada banyak peluang yang bisa dioptimalkan." "Kami akan menjembatani berbagai persoalan, termasuk terkait pengenaan pajak parkir dan potensi hotel dalam mengambil peran kegiatan komunitas dan hajatan,” tutur Sutari. Audiensi ini menjadi bukti sinergi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan pemerintah untuk membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Tegal. Diharapkan dari pertemuan ini lahir kebijakan-kebijakan konkret yang mampu meningkatkan daya saing sektor perhotelan dan pariwisata ke depan. (Laili S/***)