Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Ketua PHRI Buleleng : Industri Pariwisata di Bali Tumbuh Pesat, Memerlukan Akomodasi Ramah Lingkungan

Buleleng (Atnews) - Ketua Badan Perhimpunan Cabang Persatuan Hotel dan Restorant Indonesia(BPC PHRI) Buleleng Dewa Ketut Suardipa  mengatakan, industri pariwisata di Bali yg tumbuh pesat, memerlukan keseriusan pemerintah dalam mendorong usaha akomodasi yang ramah lingkungan, dengan memperketat dan memperbaharui regulasi pembangunan akomodasi. Tanpa adanya kontrol dan regulasi yang baik, pembangunan infrastruktur yang memadai, akan merusak lingkungan sekitarnya.Hal itu, disampaikan Ketua BPC PHRI Buleleng, Dewa Ketut Suardipa saat membuka  Fokus Group Discussion(FGD) dengan tema "pengembangan akomidasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan" di Puri Lumbung Cottaged, Desa Munduk, Kecamatan Banjar,  Buleleng, Bali, Kamis(10/7/2025).Selaku Ketua PHRI mengajak pengelola akomodasi untuk menciptakan, menjalankan usaha akomodasi yang ramah lingkungan dari mulai proses pembangunan hingga saat operasional  sehingga, kelestarian alam akan tetap terjaga."Meski Indonesia masih kalah dari negara lain dalam jumlah kunjungan Wisatawan Manca Negara(Wisman), tapi kita jangan sampai opvertourism dalam mengejar penerimaan negara yang justru berdampak pada  rusaknya daya dukung alam Bali terhadap industri pariwisata, sehingga nantinya tidak akan berkelanjutan," ungkap Dewa Suardipa yang gigih berjuang untuk  keberkelanjutan dan pengembangan pariwisata.Untuk itu, kata Dewa Suardipa, keseriusan pemerintah dalam mendukung usaha akomodasi yang ramah linkungan sangat diperlukan, seperti memperketat dan memperbaharui regulasi pembangunan akomodasi, kemampuan dalam mengelola sampah serta menjaga sumber-sumber mata air seperti air terjun yang merupakan salah satu daya tarik unggulan."Pentingnya peningkatan SDM pelaku pariwisata serta dukungan infrastruktur yang memadai demi pemerataan industri pariwisata diseluruh bali yang berkelanjutan," tambahnya.Sedangkan, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara,S.Sos,M.Si, mengatakan, hingga bulan Mei 2025, wisatawan manca negara yang datang ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai mencapai 2,4 juta. Dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni pada tahun 2024, mengalami peningkatan 10 persen. Sementara, target kunjungan Wisman ke Bali  hingga Desember tahun 2025  mencapai 7 juta. Untuk mencapai itu, kata Kadis Pariwisata Buleleng,  memerlukan sinergi semua pihak. Upaya Pemerintah Provinsi Bali melalui Gerakan Bali Bersih Sampah serta Gerakan Wisata Bersih yang dicanangkan Kementerian Pariwisata RI yang untuk Bali dipusatkan di Buleleng tepatnya di Kawasan Pantai Lovina  diharapkan akan mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Bali dan Buleleng khususnya," kata Kadis Pariwisata Buleleng Dody. Wisatawan dari  Eropa, menurutnya sangat alergi dengan sampah plastik, mereka cinta kebersihan.Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Buleleng diwakili Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup(PPKLH) Ni Nyoman Widiartami SH,MAP, dalam sambutannya mengatakan FGD yang di selenggarakan oleh BPC PHRI Buleleng, bekerjasana dengan Koordinator Wilayah(Korwil) Buleleng Selatan merupakan hal penting dalam mengembangkan akomodasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan wisatawan tetapi juga mampu menciptakan suasana yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dijelaskan, pengembangan akomodasi yang ramah lingkungan berkelanlanjutan merupakan bentuk konsep pariwisata  yang mengedepankan aspek pelibatan  masyarakat dan bertanggung jawab terhadap lingkungan."Mari kita bersama sama mengurangi penggunaan plastik, menghemat air dan mengurangi emisi gas rumah kaca," ajaknya.Kadis DLH Buleleng juga mengharapkan, FGD ini dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan solusi yang inovatif untuk pengembangan akomodasi yang ramah lingkungan serta mengelola sampah secara efektif.Dalam FGD tersebut, tampil sebagai nara sumber Ketut Swabawa yang konsultan hotel dan pelaku pariwisata bidang perhotelan, dengan materi "Pengembangan Akomidasi Yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan". Sedangkan pemateri kedua tampil ibu Juli dari Manik Bali Foundation dengan judul "Pengelolaan Sampah  Berbasis Desa". Hadir dalam FGD tersebut, Koordinator Wilayah(Korwil) Selatan PHRI Buleleng Nyoman Wishnu Harisaputra, Kelompik Darwis dari desa Munduk  Banyuatis, Gobleg, Gesing dan dari Desa Kayuputih, komunitas lingkungan, pelaku usaha hotel dan restoran di Desa Munduk Kecamatan Banjar. (WAN)