TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kebijakan membuka blokir anggaran oleh pemerintah belum lama ini pasca efisiensi diklaim belum berdampak signifikan untuk perhotelan di Kota Semarang. "Pemerintah sudah membuka kran, tapi belum semua." "Pada Juni, kran dibuka tapi belum terasa banget." Baca juga: BPC PHRI Surakarta Gelar Breakfast dengan 200 Menu dari 100 Hotel Demi Dukung Solo Raya Great Sale Baca juga: Cerita Lucu Agam Rinjani, Pernah 10 Hari jadi Orang Kaya di Bali: Pesan Hotel Puluhan Juta per Malam "Mungkin sudah ada di kota-kota tertentu semisal Jakarta." "Tapi di Semarang belum terasa," ungkap Sekretaris PHRI Jateng, Yanti Yulianti, Minggu (13/7/2025). Menurut dia, dukungan dari pemerintah mulai dirasakan. Misalnya Pemprov Jateng berkomitmen menggelar beberapa event di Semarang. Pada September 2025, beberapa event akan digelar. Hal itu menjadi angin segar bagi perhotelan. "Ada lomba sepak bola Asia, pekan olahraga mahasiswa nasional sekira 3.000 orang." "PHRI jadi koordinator untuk akomodasi," paparnya. Yanti mengungkapkan, sejak awal tahun, PHRI sangat merasakan dampak efisiensi. Kendati demikian, para pelaku perhotelan sepakat untuk tidak terus mengeluh terhadap kondisi ini. Beberapa perhotelan mulai melakukan diversifikasi pasar.