HALO SEMARANG – Jawa Tengah memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata ramah muslim. Selain memiliki banyak penduduk beragam Islam, banyak peninggalan sejarah di Jawa Tengah yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata reliji. Bahkan provinsi Jateng, bisa menjadi destinasi wisata ramah muslim terbesar di Indonesia dan dunia.Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko mendukung penuh upaya percepatan pariwisata ramah muslim di wilayahnya. Hal ini guna meningkatkan perekonomian daerah.Heri Londo, sapaan akrabnya memandang konsep pariwisata ramah muslim memiliki potensi besar jika dikembangkan di Jateng. Mengingat wilayah ini sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Selain itu, Jateng juga menjadi jujukan wisatawan dari berbagai daerah, baik lokal maupun mancanegara.“Melihat kondisi sekarang ini, pariwisata ramah muslim sekarang menjadi tren tersendiri. Dan kalau dilihat Jawa Tengah juga memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan. Maka ini harus didukung supaya bisa menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian daerah,” katanya.Menurut Heri, ada beberapa sektor yang harus dipersiapkan ketika pariwisata di Jawa Tengah ingin diarahkan ke pariwisata ramah muslim. Ini bisa dimulai dengan penyediaan fasilitas, sarana, dan prasarana yang ramah terhadap umat Islam pada destinasi atau objek wisata.Pemprov Jateng juga perlu menggandeng organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang mewadahi pelaku industri di bidang hotel dan restoran. Fasilitas dan layanan yang disediakan harus disesuaikan dengan kebutuhan umat Islam.“Ini bisa dimulai dari ketersediaan tempat ibadah yang memadai, pemisahan dapur memasak untuk daging halal dan non halal, pemisahan restoran dengan area minuman yang mengandung alkohol, dan lain sebagainya,” kata politisi Partai Gerindra tersebut.Selain itu, pihaknya juga meminta Pemprov Jateng terus menambah rumah potong hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) yang bersertifikat halal. RPH halal akan membantu pelaku UMKM maupun usaha di bidang olahan daging untuk membuat produk halal.Heri juga mendorong RPH halal diimbangi dengan juru sembelih halal. Menurutnya, program pelatihan dan sertifikasi bagi Juru Sembelih Halal (Juleha) yang digagas pada periode kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018-2023, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen.“Kami di legislatif tentu mengapresiasi dan mendukung penuh program-program yang diarahkan untuk dapat mempercepat Jawa Tengah menjadi destinasi wisata ramah muslim untuk menumbuhkan perekonomian daerah. Untuk mencapai ke sana memang harus disiapkan secara matang dan butuh kolaborasi antar stake holder,” ucap Heri Londo.Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 40 Tahun 2023 tentang Pariwisata Ramah Muslim dalam Rangka Pengembangan Ekonomi.(Advetorial-HS)