Pihak Hotel Horison Ultima Bandara memberikan pelatihan mengenai housekeeping bagi pelaku usaha homestay dan perhotelan di kawasan IKN. (IDN Times/Fatmawati) Balikpapan, IDN Times - Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan angin segar bagi pelaku usaha di kawasan sekitarnya maupun kota penyangga. Sejumlah usaha menjamur, termasuk di bidang perhotelan. Homestay atau hotel mulai bermunculan di sekitar kawasan IKN. Saat ini jumlah penginapan mencapai 200, berupa hotel berbintang dan nonbintang.Keberadaan berbagai penginapan ini tentu diharapkan beriringan dengan kualitas pelayanan dan kelayakan. Melihat hal ini, Otorita IKN pun menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur (Kaltim).Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin mengungkapkan, nantinya makin banyak orang akan datang. Sehingga kepariwisataan di sekitar IKN pun harus siap agar dilirik oleh para tamu. "Kepariwisataan adalah bisnis kebahagiaan. Kalau tamu yang datang bahagia, dia akan dengan mudah mengeluarkan uang untuk belanja dan menambah waktu tinggal," katanya dalam kegiatan workshop homestay atau penginapan di wilayah delineasi IKN, Sabtu (21/10/2023) di Hotel Horison Ultima Bandara Balikpapan.1. Perlu pelayanan yang lebih baikDeputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin. (IDN Times/Fatmawati)Alimuddin membeberkan, tingkat kunjungan sebenarnya masih termasuk rendah di Kaltim. Karena kebanyakan dari orang-orang ini tidak datang lebih dari dua hari."Kenapa rendah, ada beberapa persoalan. Barangkali wisata yang belum dikelola dengan baik," katanya. Hal lain yang tak kalah penting adalah penginapan. Apakah sudah baik, sehingga orang betah. Maka, ini sebagai bagian dari industri pariwisata mesti ditingkatkan. "Pengelola mesti bisa memberi pelayanan, fasilitas, bahkan senyum sebaik-baiknya," katanya.Menurutnya, para pemilik penginapan perlu diberikan bekal oleh orang-orang yang ahli, agar pelayanan yang diberikan bagi para tamu adalah yang terbaik."Nanti jika terjadi pada fungsi daerah khusus, akan makin banyak kunjungan. Jadi ini sekarang dirasakan oleh Balikpapan. Kita harap, kita siap menerima orang-orang yang berkunjung. Kita harus bisa mengajak mereka menginap di IKN," urainya. Baca Juga: Rumah Produksi Khusus UMKM Segera Dibangun di IKN 2. Harus ada uji kompetensi dan sertifikat kelayakan di semua bidangIlustrasi Hotel Bintang (pexels.com/Pixabay)Sementara, Ketua PHRI Kaltim, Sahmal Rukip mengungkapkan, para pelaku usaha perhotelan harus memiliki kemandirian pola pikir, tingkah laku dan lainnya untuk mencapai hasil yang maksimal. "Perlu ada pemikiran agar mereka tidak kaget. Karena daerah mereka yang tadinya tidak seramai ini, sekarang banyak pengunjung. Antusiasme mereka mengikuti pelatihan semacam ini adalah langkah awal yang lebih baik," katanya. Di Kaltim ada hampir 200 hotel bintang maupun nonbintang dan 350 restoran. Ini, menurutnya cukup luar biasa untuk mengatasi pelayanan bagi tamu-tamu yang datang ke Kalimantan Timur."Saat ini memang Balikpapan siap untuk mem-backup PPU," katanya.Untuk daerah sekitar IKN, yakni Penajam Paser Utara memang memerlukan peningkatan di beberapa hal. Sehingga akan dilakukan uji kompetensi dan sertifikat kelayakan di semua bidang. Perlu penyempurnaan di bidang-bidang seperti housekeeping, HRD, dan lainnya."Nanti terus dikembangkan dan kami PHRI siap membantu," ujarnya.3. Masih lakukan pendataan jumlah penginapan, ada beberapa bangunan baruAdi Kustaman. (Istimewa)Pelaksana kegiatan pelatihan, Adi Kustaman mengatakan ada 60 peserta yang hadir di kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, di kawasan sekitar Sepaku, misalnya, sudah banyak usaha penginapan yang menjemur. Pihaknya kini tengah melakukan pendataan unit usaha penginapan ini. "Karena ini adalah momen yang baik untuk melakukan pendataan homestay, penginapan, hotel maupun sejenisnya," ungkapnya.Sejauh ini diperkirakan kurang lebih ada 30 yang sudah terdata, dan ini masih terus berkembang. Ia melihat ada beberapa bangunan baru yang kemungkinan untuk penginapan maupun hotel. Ini jadi kesempatan menangkap peluang di IKN. Padalnya okupansi kamar-kamar penginapan di kawasan sepaku bisa mencapai 90 persen. "Sementara pelatihan ini diikuti oleh pelaku usaha di kawasan Sepaku. Karena diharapkan bisa memaksimalkan pemanfaatan hotel di sekitar Sepaku. Tapi berikutnya kami akan menyentuh kawasan lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegara," pungkasnya. Baca Juga: Resep Bakwan Pontianak yang Gurih dan Maknyus, Ada toppingnya loh!