SOLO, MettaNEWS – Sektor pariwisata Kota Solo mulai bangkit setelah sempat terpukul akibat unjuk rasa yang berujung kericuhan pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025). Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Basid Burhanudin, mengungkapkan situasi saat ini telah terkendali dan berangsur membaik. “Alhamdulillah, untuk kondisi sekarang sudah terkendali. Keamanan juga sudah baik. Demo sudah tidak lagi anarkis. Ini yang penting kita sampaikan kepada masyarakat,” ujar Basid dalam pertemuan di Hotel Sunan, Solo, Rabu (3/9/2025). Ia menyebut, sempat terjadi pembatalan sejumlah pesanan hotel dan restoran ketika kericuhan berlangsung. Beberapa acara juga ditunda atau bahkan dibatalkan. Meski demikian, sejumlah event besar tetap berjalan, termasuk kejuaraan atletik di Stadion Sriwedari. “Acara olahraga ini membantu menjaga okupansi hotel. Tamu yang sudah ada tidak membatalkan, sehingga kondisi masih bisa terjaga,” tambahnya. Menurut Basid, kabar negatif yang beredar di luar Solo turut memengaruhi penurunan kunjungan. Namun saat ini pihaknya bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo terus mengampanyekan citra positif kota. “Kami berharap ada dukungan pemerintah dan aparat keamanan untuk memberi pernyataan tegas bahwa Solo aman dan siap menyambut tamu,” jelasnya. Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo, Retno Wulandari, juga menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan. “Kami berharap pelaku pariwisata, media, influencer, hingga pemerintah bersatu untuk menjaga kondusivitas. Solo sebenarnya cepat pulih. Buktinya, event-event seperti Festival Payung dan kegiatan sport tourism tetap berjalan,” ucapnya. Dari sisi pemandu wisata, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Solo mengakui juga terdampak. “Ada beberapa cancelation dan perubahan jadwal kunjungan yang membuat pekerjaan kami ikut berkurang. Tapi kami optimistis badai ini segera berlalu,” kata Atri Wuri, pengurus HPI Solo. Wali Kota Solo, Respati Ardi, sebelumnya mengimbau agar masyarakat tidak bertindak anarkistis saat menyampaikan aspirasi. “Kami terbuka terhadap kritik. Silakan disampaikan lewat dialog, musyawarah, dan rembukan, bukan dengan cara-cara anarki,” tegasnya. Dengan semakin terkendalinya situasi, pelaku pariwisata Solo optimistis momentum long weekend ini akan kembali menghidupkan geliat wisata.