› Opini›Bandara Kertajati, Bangkit... Pemerintah menyiapkan kehidupan ketiga bagi Bandara Kertajati. Daya tarik kawasan di sekitar bandara perlu dikembangkan. Bandara Kertajati akan difungsikan sepenuhnya mulai 29 Oktober 2023. Pada hari itu penerbangan dengan pesawat jet tidak lagi menggunakan Bandara Husein Sastranegara, tetapi dialihkan ke Bandara Kertajati.Secara teknis, Bandara Kertajati sudah siap menyelenggarakan pelayanan tersebut. Apalagi sekarang dengan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), bandara tersebut mudah diakses dari Bandung dengan waktu tempuh 90 menit dengan kondisi lalu lintas normal dan kecepatan normal, tanpa menggunakan pengawalan voorijder. Walau demikian, secara bisnis, sukses Bandara Kertajati masih diragukan. Selama ini aspek kebutuhan dan psikologis warga Bandung masih kurang mendapat perhatian penyelenggara pelayanan. Demikian juga penumpang dari kota-kota yang rutenya dilayani Bandara Kertajati masih sangat minim, bahkan miskin informasi tentang potensi dan daya tarik kawasan di sekitar Bandara Kertajati. Ekosistem kawasan sekitar Kertajati belum dikemas dan dipasarkan secara optimal.Baca juga: Akses Menuju Bandara Kertajati Kian DipermudahSetelah Jalan Tol Cisumdawu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 11 Juli 2023, harapan membuncah agar masyarakat berbondong-bondong memilih terbang dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati daripada bandara di Jakarta. Namun, kenyataannya tak semudah yang diharapkan.Pada bulan yang sama, Oktober 2023, pemerintah juga memulai operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dalam waktu 45 menit, penumpang dari Stasiun Halim di Jakarta Timur sudah tiba di Stasiun Padalarang atau Stasiun Tegalluar di Bandung.Selain waktu tempuh yang singkat, kebaruan fasilitas ini juga menjadi daya tarik yang kuat bagi pengguna jasa penerbangan di Bandung untuk memilih Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta yang menawarkan ragam rute, jadwal, dan maskapai penerbangan yang jauh lebih banyak daripada Bandara Kertajati.Baca juga: Pemindahan Rute ke Bandara Kertajati Jadi Peluang Transportasi DaratSesuai namanya, BIJB Kertajati adalah bandara milik warga Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, sekitar 49,4 juta orang. Keberadaan sebuah bandara mampu membuka 1.000-2.000 lapangan kerja untuk setiap juta penumpang yang dilayani bandara tersebut.Belum lagi dampak multiplier terhadap pelaku usaha mikro mulai dari pedagang makanan, suvenir, hingga jasa transportasi. Ujungnya, jika proses peralihan operasional penerbangan yang sudah menjadi mandat dari Presiden Jokowi ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, dengan sendirinya akan mendukung perekonomian dan pariwisata daerah sekitar BIJB Kertajati.Majalengka mempunyai kekayaan aneka atraksi wisata alam dan kebudayaan. Selain itu, juga ada Jatiwangi Art Factory sebagai pusat industri kreatif di kabupaten berpenduduk 1,2 juta orang ini. Namun, saat ini terlihat kurangnya promosi pariwisata Majalengka dan kabupaten/kota lain di sekitar BIJB Kertajati di kota-kota yang dilayani penerbangan dari dan ke Kertajati.Keberadaan sebuah bandara mampu membuka 1.000-2.000 lapangan kerja untuk setiap juta penumpang yang dilayani bandara tersebut.Pada pertemuan yang dihadiri para bupati di kawasan Ciayu Majakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) ditambah Subang dan Sumedang, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi menekankan, bandara ibarat pintu gerbang. Pemerintah pusat sudah memfasilitasi maskapai dengan izin rute, slot, serta keringanan biaya penggunaan fasilitas bandara. Tentu hal ini harus diimbangi dengan kontribusi serta sinergi dari pemerintah daerah untuk menyukseskan misi kebangkitan BIJB Kertajati.Guna menarik minat penumpang (demand), dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam memberikan informasi yang massif kepada masyarakat. Begitu pun dengan ketersediaan antar moda untuk akses dari dan ke BIJB Kertajati sehingga siap melayani konektivitas transportasi udara untuk masyarakat Ciayu Majakuning dan sekitarnya.Disayangkan, sejauh ini belum terlihat upaya pemerintah daerah memberi insentif kepada warga Jawa Barat untuk meramaikan bandara ini dan menggairahkan kegiatan ekonomi kawasan sekitar BIJB Kertajati. Padahal, seharusnya mereka yang datang ke BIJB Kertajati bukan hanya penumpang pesawat, melainkan juga pengantar dan penjemput bisa digarap untuk mengunjungi destinasi wisata di kawasan tersebut.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRISejumlah penumpang bersiap berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan maskapai AirAsia dari Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023). Koordinasi pemdaDalam forum yang sama, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyatakan dukungan sepenuhnya atas rencana pengalihan penerbangan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati pada 29 Oktober 2023. Untuk itu, Pemprov Jawa Barat akan mempercantik BIJB Kertajati dengan mal dan kerajinan khas Jawa Barat, serta berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten di Jawa Tengah yang berada di sekitar BIJB Kertajati untuk ikut menyemarakkan bandara yang diresmikan Presiden Jokowi pada 24 Mei 2018.Langkah pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota di sekitar BIJB Kertajati menerbitkan surat imbauan agar aparatur sipil negara (ASN) yang melakukan perjalanan dinas dari BIJB Kertajati sungguh patut diapresiasi. Selain itu, Bey Machmudin mengusulkan agar tim Liga 1 Persib Bandung jika terbang melakukan pertandingan tandang tak perlu dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, tetapi cukup dari BIJB Kertajati. Bey pun akan meminta para pemain tenar Persib mempromosikan BIJB Kertajati dalam akun media sosialnya.Demikian pula pada pelaksanaan Piala Dunia U17 10 November-2 Desember 2023, dengan delapan negara akan bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Penjabat Gubernur Jawa Barat akan berkoordinasi dengan PSSI agar sebagian tim peserta dapat langsung mendarat di BIJB Kertajati.Baca juga: Bandara Kertajati Tidak Lagi Berteman SepiHal-hal tersebut belum cukup karena baru fokus pada warga Jawa Barat terbang keluar dari Kertajati. Perlu diperkuat dengan upaya mendatangkan warga dari luar daerah untuk mengunjungi Jawa Barat dengan terbang ke Kertajati.Direncanakan, BIJB Kertajati melayani 10 penerbangan di 7 rute domestik, yakni tujuan Batam, Balikpapan, Palembang, Makassar, Kualanamu, Banjarmasin, dan Denpasar. Selain itu, ada penerbangan internasional tujuan Kuala Lumpur yang dilayani dua maskapai penerbangan.Belum lagi nanti pelayanan penerbangan umrah dari BIJB Kertajati. Untuk itu, sinergi dengan Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) harus terus dikuatkan.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRIPengunjung berfoto di pintu masuk keberangkatan Terminal Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).Sangat penting memastikan dalam bulan pertama sejak 29 Oktober nanti, tingkat keterisian (passenger load factor) setiap penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati mencapai sedikitnya 60 persen secara konsisten. Jika taraf tersebut tidak segera terwujud, maskapai-maskapai penerbangan akan mengalami kerugian dan dikawatirkan secara bertahap akan mengurangi jadwal serta rute penerbangan ke dan dari Jakarta sehingga akhirnya Kertajati akan menjadi semakin tidak menarik, sepi, kemudian tumbang lagi.Singkatnya, dengan memperhatikan potensi daya tarik kawasan sekitarnya yang begitu luar biasa, rencana menghidupkan kembali BIJB Kertajati tak boleh gagal. Ibaratnya, kita sedang menyiapkan ”kehidupan ketiga” bagi BIJB Kertajati. Dimulai 2018 usai peresmian bandara oleh Presiden Jokowi, lalu pada 2019 dengan kebijakan bus gratis Damri dari dan menuju BIJB Kertajati.Baca juga: Saham Investor Asing hingga 49 Persen di Bandara KertajatiKini, pascapandemi dan selesainya Jalan Tol Cisumdawu, dalam upaya ketiga meramaikan penerbangan di BIJB Kertajati hanya ada dua pilihan tegas: bangkit atau mati selamanya. Jika upaya kali ini gagal lagi, akan membutuhkan program luar biasa dan anggaran yang sangat besar guna menghidupkan Kertajati untuk keempat kalinya.Hal yang wajib ”diserang” saat ini adalah isi benak, persepsi, pola pikir (mindset) warga Jawa Barat. Alih-alih terbang dari Cengkareng yang jauh, mengapa tidak memanfaatkan BIJB Kertajati sebagai bandara kebanggaan Provinsi Jabar? Di sinilah peran pemerintah pusat dan daerah dalam melibatkan masyarakat menjadi langkah yang sangat penting. Terlambat memang, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.Majulah BIJB Kertajati, bangkitlah menjadi bandara besar dan memberi manfaat nyata, menggerakkan perekonomian serta menaikkan kesejahteraan warga Jabar.Alvin Lie, Pengamat Industri PenerbanganKOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADIAlvin Lie