Perbaikan Data
Perbaikan Data khusus anggota
Klik Di Sini

Fakta Unik Okupansi Hotel Kupang: Kondisi Kondusif Pasca Unjuk Rasa Dongkrak Pemesanan, Siap Sambut Tour de Entete 2025!

UANG Kondisi kondusif pasca unjuk rasa di berbagai daerah ternyata membawa angin segar bagi okupansi hotel Kupang. Simak bagaimana inisiatif pemerintah dan event besar turut mendongkrak sektor perhotelan! Sabtu, 06 Sep 2025 01:37:00 Kondisi kondusif pasca unjuk rasa di berbagai daerah ternyata membawa angin segar bagi okupansi hotel Kupang. Simak bagaimana inisiatif pemerintah dan event besar turut mendongkrak sektor perhotelan! (©Merdeka.com) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan ketahanan sektor pariwisatanya di tengah gejolak nasional. Kondisi kondusif Kota Kupang pasca unjuk rasa di berbagai daerah berhasil menjaga stabilitas ekonomi lokal. Hal ini secara langsung berdampak positif pada tingkat okupansi hotel di wilayah tersebut.Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT secara terbuka mengapresiasi langkah cepat pemerintah daerah. Inisiatif Pemprov NTT dan Forkopimda melalui doa bersama serta deklarasi damai sangat efektif. Upaya ini berkontribusi besar dalam menjaga suasana aman dan nyaman di seluruh Kota Kupang.Dedy Jhon Hidayat, salah satu pengurus PHRI NTT, mengungkapkan optimisme terhadap peningkatan okupansi. Meskipun sempat mengalami penurunan di awal September, kondisi kini berangsur normal. Berbagai kegiatan hotel dan event besar siap kembali meramaikan sektor perhotelan lokal.Peran Kondusivitas dalam Peningkatan Okupansi Hotel KupangPHRI NTT memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Forkopimda atas upaya menjaga stabilitas. Dedy Jhon Hidayat menyatakan, "PHRI mengapresiasi langkah Pemprov NTT dan Forkopimda lewat doa bersama dan deklarasi damai sehingga tetap menjaga suasana kondusif di Kota Kupang." Inisiatif ini dinilai krusial.Langkah pemerintah tersebut telah menciptakan citra positif Kota Kupang sebagai daerah yang aman dan kondusif. Hal ini tidak hanya menguntungkan masyarakat tetapi juga sektor pariwisata dan perhotelan. PHRI dapat menginformasikan kepada calon tamu bahwa situasi di Kupang telah kembali normal.Umumnya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke NTT berasal dari kota-kota besar seperti Surabaya, Bali, Makassar, dan Jakarta. Informasi mengenai kondisi aman ini penting untuk meyakinkan mereka. PHRI memastikan informasi akurat disampaikan untuk mendukung keputusan perjalanan.Strategi PHRI dan Event Pendongkrak Okupansi HotelMeskipun ada sedikit tantangan, PHRI NTT tetap optimis terhadap peningkatan okupansi hotel Kupang. Dedy Jhon Hidayat mengakui, "Kami akui bahwa semenjak 1 September 2025 atau sepekan pertama okupansi hotel agak menurun imbas situasi nasional belakangan ini." Namun, kondisi berangsur membaik.Optimisme ini didukung oleh kembali normalnya penyelenggaraan berbagai kegiatan di hotel pada pekan kedua September. Selain itu, ajang "Tour de Entete" yang akan berlangsung pada 10-21 September 2025 diharapkan menjadi daya tarik utama. Event ini diprediksi akan mendongkrak jumlah kunjungan.PHRI mencatat bahwa tingkat okupansi hotel di NTT secara year-to-date hampir mencapai 60%. "Tahun ini di tengah efisiensi, kami mencatat okupansi di NTT hampir mencapai 60 persen (year-to-date). Bulan Agustus menjadi yang tertinggi dengan tingkat okupansi 80 persen," kata Dedy. PHRI berkomitmen penuh mendukung kelancaran "Tour de Entete 2025" dengan persiapan dan pelayanan maksimal.Sumber: AntaraNews Sorot Topik Terkait Kondisi Dalam Negeri Berangsur Kondusif, Wisatawan Asing Tetap Aman Berkunjung ke Indonesia Presiden Prabowo Subianto memastikan situasi dalam tanah air berangsur kondusif. Usai aksi demo berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir. Fakta Unik: Okupansi Hotel Yogyakarta Melonjak, Aman dari Demo Jadi Magnet Wisatawan Meskipun gelombang unjuk rasa melanda berbagai daerah, Okupansi Hotel Yogyakarta justru melonjak signifikan. Temukan bagaimana citra aman DIY menarik wisatawan. Info Terbaru: Hotel di Balikpapan Sudah Full Jelang Perayaan HUT RI di IKN Sandiaga Uno mengapresiasi pertumbuhan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar IKN, serta desa-desa wisata.