SLEMAN, diswayjogja.id – Industri perhotelan di Yogyakarta menunjukkan ketahanan dan optimisme tinggi meski sempat terdampak berbagai dinamika, termasuk aksi unjuk rasa mahasiswa dan pengetatan anggaran pemerintah. Founder & Managing Director Loman Park Hotel Yogyakarta, Handono S. Putro, menututkan bahwa tingkat hunian hotel saat libur panjang Maulid Nabi 2025 lalu menunjukkan tren positif, bahkan mencapai okupansi penuh. “Alhamdulillah, Yogyakarta dalam kondisi yang kondusif dan aman. Selama libur panjang Maulid Nabi kemarin, tingkat hunian di Loman Park Hotel mencapai kapasitas penuh,” ujar Handono kepada Disway Jogja, Kamis (11/9/2025). Situasi serupa juga dirasakan oleh sejumlah hotel, destinasi wisata, dan sentra kuliner lain di Yogyakarta, yang mengalami lonjakan pengunjung saat momen libur panjang tersebut. BACA JUGA : Okupansi Hotel di DIY Capai 70 Persen Saat Long Weekend Maulid Nabi, PHRI: Jogja Tetap Aman dan Adem BACA JUGA : Sempat Tutup Sehari, Malioboro dan Pasar Beringharjo Kembali Normal Pasca Demonstrasi Menanggapi adanya aksi mahasiswa yang sempat mewarnai kawasan Malioboro dan kawasan Mapolda DIY beberapa waktu lalu, Handono menegaskan bahwa dampaknya terhadap okupansi hotel relatif minim, selama aksi berjalan damai dan tidak memicu gangguan keamanan. “Aksi kemarin tidak memberikan dampak signifikan. Tapi secara nasional, memang ada tren penurunan tingkat hunian hotel hingga 30–40 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya. Menyikapi pengetatan anggaran pemerintah dan turunnya permintaan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), Loman Park Hotel telah menyiapkan berbagai strategi adaptif dan kreatif untuk menjaga stabilitas bisnis. Sejumlah langkah yang ditempuh diantaranya yaitu berkolaborasi dengan komunitas dan institusi, kemitraan jangka panjang dengan Biro Perjalanan Eropa, serta inovasi acara untuk menarik wisatawan. BACA JUGA : Nayantaka DIY dan Jaga Warga Siaga Jaga Malioboro, Ikuti Dhawuh Sri Sultan HB X BACA JUGA : Toko di Malioboro Tutup, Jalanan Kota Yogyakarta Lengang Dengan dukungan kolaboratif dari berbagai pihak dan promosi berkelanjutan terhadap citra positif Yogyakarta, Handono optimis bahwa sektor perhotelan akan terus membaik hingga akhir tahun. “Kami berharap dapat terus bekerja sama untuk menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata utama yang dicintai,” imbuhnya. Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyebutkan di kawasan pusat kota seperti Malioboro dan sekitarnya, tingkat keterisian kamar meningkat hingga 60–70 persen, khususnya pada puncak liburan, Jumat (5/9/2025).