Wonosobo — Pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Wonosobo periode 2025–2030 resmi dikukuhkan dalam sebuah acara yang digelar di Sikembang Glamping, Kamis (25/9/2025). Pengukuhan ini menjadi tonggak awal bagi strategi baru PHRI Wonosobo dalam mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Acara dengan tema 'Kolaborasi dan Inovasi, Langkah Bersama Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Wonosobo', mencerminkan orientasi program kerja pengurus baru yang akan berfokus pada sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dalam struktur pengurus baru, Soni Cahyadi kembali dipercaya untuk memimpin PHRI Wonosobo setelah menjabat pada periode sebelumnya (2020–2025). Ia akan melanjutkan kepemimpinan hingga tahun 2030. Pengukuhan ini didahului dengan Musyawarah Cabang (Muscab) yang membahas arah strategis organisasi, termasuk menghadapi tantangan sektor pariwisata yang kian kompetitif pasca-pandemi. Ketua BPD PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan, menyatakan pentingnya peran PHRI sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan sektor pariwisata. "PHRI harus mampu berkolaborasi dengan pemerintah setempat demi memajukan pariwisata. Ada simbiosis mutualisme yang harus terus kita bangun," ujar Heru. Acara pengukuhan dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat, serta perwakilan PHRI se-Kedu. Fahmi menekankan bahwa tantangan pariwisata ke depan tidak bisa diselesaikan secara parsial. Dibutuhkan pendekatan kolektif yang melibatkan lintas sektor. "Pariwisata Wonosobo membutuhkan inovasi agar tetap mampu bersaing. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kuncinya," kata Fahmi. Keberadaan jaringan PHRI lintas kabupaten seperti Temanggung, Magelang, dan Kebumen diharapkan memperkuat koordinasi dan pertukaran praktik terbaik dalam pengelolaan industri perhotelan dan restoran. Dengan pengukuhan PHRI Wonosobo 2025–2030, agenda pariwisata berkelanjutan dijadikan arah kebijakan utama. Ini mencakup penguatan kapasitas SDM perhotelan dan restoran, peningkatan standar pelayanan, serta pengembangan paket wisata lokal berbasis kearifan lokal. PHRI Wonosobo juga berencana memperluas keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok industri pariwisata, guna menciptakan dampak ekonomi yang lebih merata. "Kami ingin menjadikan Wonosobo bukan hanya sebagai tempat singgah, tetapi juga destinasi yang membekas. Itu perlu kerja bersama semua pihak," ujar Soni Cahyadi.